kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melipir ke sentra kerajinan batu tertua di Malang (3)


Jumat, 02 Februari 2018 / 09:40 WIB
Melipir ke sentra kerajinan batu tertua di Malang (3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Gerai yang ada di sentra produksi saniter Gang Raya Candi II, Karangbesuki, Malang terletak berdekatan. Selain menjadi tempat penjualan, gerai juga sekaligus bengkel produksi.  

Sunan, salah satu pegawai UD Putra Pendowo menuturkan jika produk saniter asal Karangbesuki sempat merajai pasar saniter Indonesia. Berbagai kota di Kalimantan, Bali, Papua, Lombok hingga Jakarta mengenal sentra saniter legendaris ini. "Dulu bos saya sudah kirim barang ke mana-mana. Kalau pesanan luar Pulau Jawa, biasanya satu kontainer," ungkapnya.  

Namun, paling sering pesanan datang dari Jakarta, Kalimantan Timur dan Bali. Mereka membeli produk Karangbesuki karena harganya lebih murah. Biasanya, produk tesebut bakal dijual kembali.

Kejayaan sentra saniter legendaris ini juga diakui oleh Yuliana Susriati, pemilik UD Doa Ibu. Sebelum 2005, UD miliknya hampir setiap hari mendapat pesanan dari luar kota. "Mulai pesanan dari Kediri, Sampang (Madura), Bali, Kalimantan sampai Ambon pernah saya layani. Saat itu menjadi era paling ramai," ujarnya.

Menurut Yulinana, kejayaan ini karena tak banyak produsen di daerah lain. ”Sekarang sudah banyak yang bikin. Kalau dulu kan tidak ada pesaing,” ujarnya.

Selain itu, perajin saniter  Karangbesuki juga banyak yang merantau. Mereka membuka pusat produksi di kota-kota lainnya, sehingga masyarakat di kota tersebut tidak perlu jauh-jauh memesannya ke Malang.
"Mau kemanapun, kalau ketemu pusat produksi  saniter pasti ujung-ujungnya orang sini. Mungkin nereka buka pusat produksi di sana karena melihat besarnya peluang dan belum ada pusat produksi saniter di sana," papar Yuli.

Baik Yuli maupun Sunan kompak mengatakan, meski saat ini pelanggan mereka sudah berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya, setidaknya pasar Jawa Timur masih bisa digenggam. Sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur hingga kini masih menjadi pelanggan setia produk saniter Karangbesuki. "Sekarang ya kami seringnya melayani pesanan dari Surabaya, Kediri, Madura, Malang dan Jember. Kebanyakan memang sekitar Jawa Timur saja yang sering pesan," kata Sunan.

Di luar saniter, UD Putra Pendowo bahkan menerima pesanan patung dengan bentuk apapun guna mempertahankan pasar. Semua pesanan patung bisa dibuat sesuai permintaan.

Inovasi produk juga dilakukan oleh UD Doa Ibu milik Yuli. Untuk mempertahankan agar roda usaha rintisan orangtuanya tetap berjalan dan asap dapur tetap mengepul, Yuli tak hanya mengandalkan produksi saniter. Ia juga menerima pesanan ornamen masjid.

"Kami ikut kemauan konsumen saja. Dan kebetulan ornamen Masjid saat ini sedang digemari. Alhamdulilah, penjualannya sampai saat ini masih stabil," pungkasnya.           

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×