Reporter: Dinda Audriene Muthmainah | Editor: Rizki Caturini
Jasa pangkas rambut sudah menjadi kebutuhan bagi kaum adam. Apalagi kini model rambut kian beragam. Selain itu, perawatan rambut pun sudah jamak dilakukan para pria untuk menjaga penampilan. Itu sebabnya, bisnis barbershop akan terus tumbuh.
Salah satunya adalah Lanang Barbershop. Usaha ini didirikan oleh Jakub Nurtjahjono pada 2007 silam di Kemanggisan, Jakarta Barat. Kala itu dia melihat belum banyak barbershop yang menyediakan tempat yang bersih dan nyaman. Maka dari itu, Jakub melengkapi gerainya dengan berbagai peralatan modern seperti AC, televisi, dan sofa.
Melihat respon pengunjung yang bagus, akhirnya dia memutuskan untuk menawarkan kemitraan di tahun 2009. Saat ini, Lanang Barbershop sudah memiliki 67 cabang yang tersebar di berbagai wilayah seperti Cibubur, Tanjung Duren, Ciledug, Bandung, Cibinong, Jelambar, dan Serang. Dari 67 cabang, 10 gerai milik pusat dan sisanya milik mitra.
Paket investasi yang ditawarkan ada dua, yakni VIP dan Reguler. Mitra harus membayar Rp 75 juta untuk paket VIP. Fasilitas yang diberikan berupa tiga kursi potong rambut, satu kursi potong rambut berbentuk mobil-mobilan, peralatan potong rambut lengkap, vacuum cleaner, televisi, meja, kaca, enam seragam, serta renovasi ruangan usaha.
Untuk paket reguler, calon mitra harus merogoh kocek sebesar Rp 70 juta. Fasilitasnya sama dengan paket VIP, hanya saja kualitas barang yang diberikan tidak sama dengan paket VIP. Misalnya, untuk kursi tunggu konsumen dan bentuk kursi potong rambut yang berbeda.
Kerjasama lima tahun
Pusat akan mengontrol cabang milik mitra tiap pekan. Namun menurut Jakub, kebanyakan mitranya menyerahkan 100% manajemen usaha pada pusat. Sehingga mitra hanya akan mendapatkan laporan pembukuan di akhir bulan. Pusat juga langsung memotong omzet mitra sebesar 10% sebagai management fee dan biaya operasional lainnya seperti gaji karyawan, listrik, dan sewa tempat. "Jadi jumlah uang yang diterima mitra hanya laba bersih," kata Jakub.
Paket investasi yang ditawarkan hanya berlaku selama lima tahun. Jika ingin melanjutkan kerjasama, "Mitra hanya perlu membayar Rp 15 juta untuk lima tahun selanjutnya.
Biaya jasa potong berkisar Rp 20.000−Rp 45.000. Estimasi omzet sekitar Rp 8 juta−Rp 18 juta per bulan. Jakub menghitung, laba bersih yang bisa diterima mitra sekitar 30% tiap bulan. Umumnya, mitra bisa balik modal dalam waktu kurang dari dua tahun jika target omzet tercapai. Dia mengklaim, kelebihan tempat usahanya adalah peralatan pangkas rambut yang dipakai selalu modern.
Pengamat Waralaba, Evi Puspitawati menilai, untuk bisnis barbershop, pemilik maupun mitra harus mampu memenangkan persaingan lantaran usaha sejenis sudah banyak. Selain itu, target pasar juga harus jelas. Sehingga penentuan lokasi, dan pelayanan bisa disesuaikan. n
Lanang Barbershop
Kavling DKI 137/10, Meruya Selatan, Jakarta Barat
HP: 087888680001
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News