Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi
Kurtoskalacs atau roti lilit khas Hungaria kini sedang tren dan ramai dijajakan. Tawaran kemitraan roti ini mulai bermunculan. Salah satu tawaran datang dari Radistia Rijae dengan brand Kurtos Bread.
Kudapan asing terus menyerbu pasar kuliner tanah air. Kali ini ada roti khas Hungaria bernama Kurtoskalacs yang sekarang mulai ramai dijajakan di pusat-pusat perbelanjaan dan gerai roti di pinggir jalan.
Bentuknya mirip roti lilit dengan kulit yang garing dan gurih di luar. Bedanya di bagian luar diberi topping aneka ragam, mulai dari kacang kacangan, coklat, serta aneka rasa lainnya. Bisa juga ditaburi gula pasir.
Kurtocalacs sendiri mulai banyak dinikmati para pecinta roti di tanah air. Tak heran, kini mulai bermunculan pengusaha kuliner yang mencoba menjajal peruntungan dengan menjajakan kurtocalacs.
Salah satunya adalah Radisti Rijae dengan mengusung brand Kurtos Bread di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Radisti sudah merintis usahanya ini sejak tahun 2012.
Setelah usahanya lumayan berkembang, awal tahun lalu ia mulai menawarkan kemitraan usaha.
Saat ini, gerainya sudah ada 17 gerai. Rinciannya, tujuh gerai milik sendiri yang berlokasi di Jakarta dan sisanya milik mitra yang tersebar di Jabodetabek, Sumatra, dan Kalimantan.
Radisti bilang, Kurtos Bread menyediakan pastry ala Hungaria dengan harga rata-rata Rp 20.000 per porsi. Dalam kemitraan ini, Radisti menawarkan dua paket investasi. Yaitu, paket Rp 4 juta dan paket Rp 15 juta. Mitra akan mendapatkan fasilitas lengkap, seperti oven, bahan baku, pelatihan karyawan, seragam, dan perlengkapan promosi.
Khusus paket Rp 5 juta memperoleh satu unit booth. Kemitraan ini memiliki jangka waktu kerjasama selama dua tahun. Setelah habis kontrak, mitra harus membayar biaya perpanjangan. "Untuk biaya perpanjangan bisa dinegosiasikan," ujarnya.
Dalam kerjasama ini pusat tidak memungut biaya royalti fee maupun franchise fee. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dan kemasan dari pusat.
Radisti menargetkan, mitra bisa menjual lebih 50 roti per hari. Ada pun rata-rata omzet mencapai Rp 750.000 per hari atau Rp 22 juta per bulan. Dengan laba 30% dari omzet, mitra bisa balik modal dalam empat bulan.
Agar target tersebut tercapai, ia menyarankan mitra memilih lokasi berjualan di tempat-tempat yang strategis. Luas gerai yang dibutuhkan cukup 4 meter persegi dengan satu orang karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News