kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memahami segmentasi pasar setiap marketplace (2)


Kamis, 04 Februari 2016 / 21:43 WIB
Memahami segmentasi pasar setiap marketplace (2)


Reporter: Amal Ihsan Hadian, Merlinda Riska | Editor: S.S. Kurniawan

Aktivitas belanja online meningkat sangat tajam. Fenomena ini banyak disumbang oleh menjamurnya marketplace yang menjamin keamanan transaksi.

Dengan banyaknya marketplace, mana sejatinya yang bisa jadi pilihan. Dari beberapa penjual yang diwawancara KONTAN, semuanya mengaku memiliki lapak di beberapa marketplace sekaligus.

Yevida, pemilik usaha susu dan permen almond Mettamilk, misalnya, memiliki gerai di Bukalapak, Tokopedia, selain memiliki akun di Facebook, Twitter, Instagram, Kaskus, serta toko online sendiri.  

Sementara Ria Devina Astika, pemilik usaha kerajinan tangan RoleModel, mengaku memiliki lapak di HijUp, Berrybenka, 8wood, Zalora, Qlapa, dan Outlet.com.

Pilihan ini harus didasarkan pada karakter produk yang Anda jual dan pasar yang Anda sasar. Ria mencontohkan, untuk  menjadi tenant di Hijup dan Berrybenka harus menjual produk yang sesuai dengan konsep dan segmentasi pasar yang disasar.

HijUp khusus menjual kebutuhan hijaber kalangan menengah ke atas. "Kita harus memahami segmentasi pasar dan selera customer setiap marketplace, misalnya, produk tidak pasaran sehingga penjualan lancar," katanya.

Selain itu, Anda juga harus memahami biaya yang dikeluarkan di setiap marketplace. Menurut Intan Uswatun Khasanah, Manager PT Aditia Adiyasa Anugrah, distributor SHM Shigeru, Automatic Retractable Mirror, transaksi pembelian baik Bukalapak ataupun Tokopedia tidak dikenakan pajak.

Namun, untuk promosi pada Bukalapak dikenakan biaya push per satu kali promosi sebesar Rp 500 dengan promosi bebas dalam 1 waktu. Sementara pada Tokopedia bisa didapat secara gratis dengan batasan promosi maksimal 1 barang dalam 1 jam.

Banyak marketplace juga tidak mengenakan biaya pendaftaran alias gratis. Pihak marketplace nantinya hanya akan menambahkan biaya dari produk yang kita jual. Tapi, ada juga marketplace yang menerapkan potongan konsinyasi seperti HijUp.

Menurut Marshall, penjual jaket hoodie, pelapak baru yang belum memiliki reputasi baik berupa feedback positif dari pembeli, memang akan kesulitan untuk bersaing dengan penjual yang menjual produk sejenis.

Untuk awalan, memang harus mengeluarkan biaya terutama untuk membayar iklan di situs, agar muncul dalam urutan pertama pertama dalam pencarian. "Atau, supaya lapak kita terpampang di main homepage situs tersebut," katanya.

Seperti juga memiliki toko online sendiri, ketika berjualan di marketplace, Anda juga  memiliki keleluasaan mengubah data barang atau produk seperti spesifikasi dan harga.

Anda, juga bisa menawarkan diskon tertentu, walau tawaran diskon dan promo juga kadang datang dari pengelola marketplace. Anda juga berhak menolak kalau tak tertarik. "Mereka akan bilang kita ada promo ini, mau ikut atau tidak," kata Ria.

Anda juga tak perlu punya banyak stok. Untuk situs Bukalapak, misalnya, hanya diwajibkan minimal menyediakan 10 barang. Setiap barang yang terjual akan tersinkronasi dengan sistem di website marketplace dengan sendirinya. "Artinya kalau stok kosong iklan tidak tampil," kata Intan.

Jadi, tak perlu ragu jualan di marketplace

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×