kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Memanfaatkan buku menjadi sarana digital


Sabtu, 28 September 2019 / 10:30 WIB


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pendidikan kini tengah naik daun, seiring dengan semakin perhatiannya banyak pihak, terutama orang tua terhadap perkembangan pendidikan sang buah hati. Mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Inilah yang membuat ragam aplikasi pendidikan mulai bermunculan beberapa tahun terakhir ini, seperti Ruang Guru dan sejenisnya. Apalagi keunggulan aplikasi pendidikan digital ini dengan yang lainnya, seperti kursus konvensional adalah tidak perlunya murid hadir di kelas yang butuh waktu untuk sampai ke tempat kursus.

Melihat kondisi tersebut, PT Gramedia Media Sarana Indonesia, salah satu lini bisnis dari Grasindo dan dibawah naungan Group of Retail Kompas Gramedia yang masih satu afiliasi dengan KONTAN, mencoba memanfaatkan potensi pasar tersebut dengan meluncurkan aplikasi pendidikan digital dengan label Leson.id.

 "Ini salah satu ide bisnis saat Gramedia Challenge 2018 yang lalu dan berlanjut dengan pembuatan aplikasi ini," tutur Eko Setiawan, Co Founder Leson.id kepada KONTAN.

Baca Juga: Mandiri Capital suntik dana US$ 1 juta ke start up Crowde

Dan kebetulan, Grasindo selama ini juga sebagai pembuat banyak buku pendidikan. Termasuk juga buku pelajaran, soal ujian dan yang lainnya. "Kami punya banyak buku pelajaran dan ini sayang kalau tidak dimanfaatkan dan dibuat konten secara digital," ucapnya.

Untuk sementara Leson.id bisa diakses melalui situs saja. Namun di perangkat gadget, aplikasi ini masih bisa dipakai. Laiknya aplikasi pendidikan lainnya, fitur yang ada di Leson.id berupa materi pelajaran bagi jenjang SD hingga perguruan tinggi. Ada juga materi ulangan atau ujian sesuai jenjang tersebut.

Tidak seperti aplikasi sejenis, menurut Eko, pihaknya bisa membuat pilihan materi pendidikan serta pelajaran sesuai kebutuhan siswa atau mahasiswa. Misalkan, siswa hanya butuh pelajaran matematika, khususnya untuk bagian algoritma. Maka si siswa bisa mengunduh hanya pelajaran algoritma saja. Begitu juga untuk mata pelajaran lainnya.

Baca Juga: Start-up InfraDigital Raih Pendanaan Seed Funding

Untuk sementara, seluruh materi pelajaran yang ada di Leson.id masih bisa didapatkan secara gratis. Namun mulai akhir bulan ini sudah tidak gratis lagi. Adapun tarif konten bervariasi. Mulai dari Rp 5.000 per konten hingga Rp 500.000 per konten. Konten termurah berbentuk latihan soal mata pelajaran tertentu. Yang termahal adalah paket komplit. Mulai dari pelajaran, soal-soal, hingga untuk ujian akhir.

Meski baru beroperasi, hingga saat ini  menjaring 25.000 pengguna. Dan ditargetkan sampai akhir tahun ini sudah bisa menggaet 100.000 pengguna.
Tahun depan, Leson.id mulai ekspansi. Seperti membuat soal yang khusus diperuntukkan bagi sekolah-sekolah. Serta membuat aplikasi mobile di android.

Untuk pengembangan Leson.id, Gramedia kucurkan dana Rp 6 miliar dan diharapkan tahun depan Leson.id sudah balik modal.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×