Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Perkembangan teknologi berhasil membuat gebrakan baru di bidang periklanan. Kini, mulai banyak start up yang menawarkan solusi iklan luar ruang. Bila biasanya iklan luar ruang hanya menggunakan media papan dalam wujud billboard maupun spanduk, kini hadir beberapa start up yang memanfaatkan kendaraan pribadi sebagai media iklan.
Format iklan ini biasa disebut reklame berjalan. Iklan di mobil dianggap bisa lebih mendekatkan target audiens dengan materi yang diiklankan. Aplikasi start up yang memfasilitasi pemasangan iklan di mobil pribadi mulai bermunculan sejak pertengahan 2016.
Aplikasi tersebut menghubungkan pemilik mobil dengan perusahaan atau perseorangan yang ingin beriklan di mobil. Selain menguntungkan pengiklan karena materi iklan tidak hanya berada di satu tempat saja, cara baru dalam beriklan ini juga menguntungkan para pengendara atau pemilik mobil.
Hanya dengan menempel stiker iklan di mobil, pengendara bisa mendapatkan kompensasi yang lumayan jumlahnya untuk dipakai mengurangi beban perawatan dan bensin mobil. Rata-rata start up tersebut menawarkan tarif iklan mulai Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan kepada pemilik mobil, dengan syarat pengemudi bisa memenuhi target jarak tempuh yang dilalui mobil setiap bulannya.
Salah satu start up yang memfasilitasi iklan di mobil adalah Sticar yang berdiri sejak Oktober 2016. Teuku Hidayatul, Public Relation Sticar mengatakan, di Indonesia ada sekitar delapan start up yang menyediakan jasa pasang iklan di kendaraan. "Memang munculnya start up ini saling berdekatan jadi langsung mulai ramai," kata Dayat.
Perkembangan pasar iklan di mobil pun cukup baik. Saat ini Sticar memiliki sekitar 4.000 driver yang terintegrasi. Sementara terdapat lebih dari 350 mobil yang terpasang stiker iklan di seluruh wilayah Jabodetabek.
Sedangkan klien atau pengiklan di Sticar berjumlah lebih dari 15 pengiklan yang terdiri dari beragam merek, mulai dari kuliner, e-commerce, kampanye event dan sebagainya. Sticar juga baru saja melakukan ekspansi ke kota besar lain, seperti Bandung dan Bali.
Sementara pemain lainnya adalah Promogo yang mulai beraktifitas sejak Mei 2016. Perkembangan bisnis iklan di mobil yang pesat sangat dirasakan oleh start up yang didirikan Andrew Tanyono ini. Dahulu, Promogo belum memiliki gedung kantor resmi. Namun setelah tiga bulan bisnis berkembang pesat, Promogo berhasil mendirikan kantor resmi di Jakarta Barat.
Promogo kini memiliki 800 driver dan menangani sekitar 20 pengiklan. "Perkembangan cukup pesat, pengiklan bertambah setiap waktu," kata Andrew.
Pemain lainnya adalah Ubiklan. Start up yang berdiri Maret 2016 itu kini menjaring 10.000 driver dengan 40 pengiklan.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News