kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Membangun bisnis kaus jersey bermodalkan hobi (1)


Selasa, 09 Desember 2014 / 14:43 WIB
Membangun bisnis kaus jersey bermodalkan hobi (1)
ILUSTRASI. 5 Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Kering.


Reporter: Yuthi Fatimah | Editor: Havid Vebri

Tidak jarang kesuksesan seseorang berawal dari hobi. Itu pula yang dialami oleh Andre Firmansyah. Lantaran memiliki hobi bersepeda, pria asal Bandung Jawa Barat itu saat ini sukses membangun bisnisnya yang masih berkaitan erat dengan kegemarannya. Ia  membangun bisnis produksi baju olahraga atau jersey.

Dia nekat menggadaikan rumahnya sebagai modal awal membangun usaha ini. Hanya dalam waktu kurang lebih dua tahun, Andre sudah berhasil mendapatkan kembali sertifikat rumah yang ia gadaikan sekitar Rp 500 juta.

Lewat perusahaan bernama PT SAB Indo Industries, Andre memproduksi aneka jersey untuk berbagai jenis olahraga sepeda, motorcross, lari, panahan hingga menembak dengan brand Speed dan Ride More Asia (RMA). Tidak sembarang memproduksi kaus olahraga, Andre mengaku benar-benar  menjaga kualitas setiap produknya.

Dia menyatakan, bahan baku kain yang digunakan adalah poliester dengan diproses secara dry fit. Prosesnya diawali dengan desain gambar, lalu hasilnya di cetak dengan teknik sublimasi heat transfer paper. Setelah selesai lalu dijahit menjadi baju maupun celana.

Seluruh bahan baku dia dapatkan dari pabrik garmen yang juga memasok bahan baku untuk jersey merek-merek terkenal di Malaysia dan Singapura. "Banyak yang menjual jersey dengan kualitas bagus, namun yang konsisten menggunakan bahan baku dengan benang khusus seperti saya jarang ditemukan," kata Andre.

Baru dua tahun menjalani usaha ini atau sejak tahun 2012, produknya saat ini sudah bisa merangsek pasar internasional. Produknya kini sudah bisa ditemui di beberapa negara seperti di Asia Tenggara seperti  Malaysia, Singapura dan Filipina. Bahkan merek RMA dan Speed pun sudah merangsek pasar Australia, Prancis dan Belanda.

Lokasi produksi yang terletak di Cimahi, Jawa Barat ini sudah memiliki 15 karyawan tetap. Tujuh di antaranya adalah para desainer gambar yang berkantor di Yogyakarta. "Saya juga mempunyai 10 orang karyawan tidak tetap. Mereka bekerja di bagian penjahitan konveksi," ungkap Andre.

Kapasitas produksinya saat ini mencapai 50 helai hingga 100 helai jersey per hari. Sekarang produksi masih sekadar memenuhi permintaan khusus, seperti kegiatan event lari yang diselenggarakan oleh komunitas lari maupun pesanan dari sejumlah perusahaan.

Terkadang, Andre juga mendapat proyek untuk membuat jersey yang nantinya menggunakan merek lain. Beberapa di antaranya adalah merek terkenal dari Singapura dan Malaysia. Untuk di dalam negeri, produknya sudah memenuhi pasar ritel dengan memasuki toko-toko olahraga di sekitar pulau Jawa dan Sumatra.

Harga jual produknya berkisar Rp 150.000- Rp 300.000 per unit untuk jersey dan Rp 350.000-Rp 550.000 per unit untuk celana olahraga. Dari situ, dia bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 100 juta-Rp 150 juta per bulan.

Dia bilang, laju perkembangan bisnisnya seiring dengan tren di masyarakat. Permintaan jersey terus meningkat jika masyarakat kian gemar berolahraga.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×