kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membentuk laba kacamata kayu dari limbah mebel


Senin, 21 Maret 2016 / 18:09 WIB
Membentuk laba kacamata kayu dari limbah mebel


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini

Memanfaatkan limbah kayu dari industri mebel menjadi produk yang bernilai jual dijalankan oleh pemuda asal Yogyakarta bernama Andrey Indra. Lewat merek Vellew Eyewear, dia dan  seorang temannya, Iyos Pramana memproduksi kacamata berbahan bayu kayu limbah mebel sejak September 2015 lalu.
Ide awal karena Andrey memang pengguna kacamata dan tren kacamata kayu sedang berkembang. Sebelum diluncurkan, dia melakukan riset sejak awal tahun lalu.

Memutuskan menggunakan potongan-potongan limbah kayu mebel karena rekannya, Iyos, memiliki bisnis keluarga di bidang mebel. Sehingga pasokan limbah kayu banyak tersedia di tempat produksinya. Kayu limbah yang digunakan untuk bahan baku dipilih sesuai dengan standar produksi. Untuk membuat variasi warna pada kacamatanya dan tetap natural, lulusan Atmajaya Yogyakarta ini memanfaatkan tiga jenis kayu yakni jati, kayu nangka dan sonokeling. Ada juga jenis stripe yang merupakan perpaduan tiga warna kayu, sehingga menjadi lebih unik.

Proses pembuatan kacamata kayu Vellew ini dari bahan mentah hingga produk jadi meliputi tiga proses yakni pembentukan, pelapisan, pengeleman dan pengamplasan. Untuk pelapisan bagian depan dilakukan sebanyak tiga kali dan dua kali untuk bagian belakang. "Pelapisan dilakukan beberapa kali agar bingkai kacamata kuat," kata dia.

Membuat kacamata kayu dengan model yang bisa diterima pasar tidaklah mudah. Pria asli Yogyakarta ini mengaku sempat beberapa kali mengalami pergantian model kacamata sejak awal merintis Vellew Eyewear. “Sempat 50 persediaan kacamata di awal akhirnya saya rombak karena modelnya menurut saya belum maksimal,” tukasnya.

Vellew Eyewear memproduksi dua jenis kacamata kayu, yakni sun eyewear atau kacamata pelindung sinar matahari dan prescription eyewear atau kacamata sesuai resep, seperti kacamata minus, plus dan silinder. Kedua produk tersebut dibanderol seharga Rp 450.000 hingga Rp 499.000 per unit. Vellew juga menerima model sesuai pesanan dengan bonus grafir nama pada kacamatanya. Produk custom dibanderol seharga Rp 599.000 per unit. .

Andrey bersama tiga karyawannya bisa memproduksi 50 unit hingga 60 unit kacamata per bulan. Dia mengaku bisa meraup omzet Rp 10 juta hingga belasan juta tiap bulan.
Pemasaran dilakukan lewat akun Instagram dan situs. Konsumen Vellew datang dari beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan dan Bali, bahkan sampai ke Belanda.

“Saya juga kerjasama dengan teman saya yang kebetulan sering mengadakan tur bagi wisatawan asing. Lewat teman saya itu, Vellew bisa sampai Belanda,” terangnya.
Rencana ke depan, dia ingin mengembangkan perpaduan kayu dengan komoditas lain seperti batok kelapa.              n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×