Reporter: Merlina M. Barbara, Silvana Maya Pratiwi | Editor: Tri Adi
Seiring pertumbuhan industri kendaraan roda dua di tanah air, kini semakin banyak bermunculan pusat penjualan onderdil sepeda motor. Salah satunya sentra onderdil sepeda motor di Jalan Pemuda Gang Kweni, Bandar Lampung. Di sentra ini, tersedia berbagai onderdil bekas dan baru. Harganya cukup terjangkau.
Pesatnya pertumbuhan industri kendaraan roda dua di Indonesia, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan spare part sepeda motor. Tak salah, jika belakangan ini semakin banyak bermunculan para pelaku usaha onderdil sepeda motor.
Tak hanya komponen baru, onderdil bekas pun menjadi ladang bisnis sejumlah pelaku usaha. Nah, di Jalan Pemuda Gang Kweni, Bandar Lampung, ada sebuah sentra penjualan onderdil bekas sepeda motor.
Tidak sulit untuk menemukan sentra penjualan onderdil tersebut. Dari arah Gereja Katolik Katedral Bandar Lampung, arahkan kendaraan Anda menuju Jalan Raden Intan, lalu belok kiri masuk Jalan Pemuda. Setibanya di Jalan Pemuda, Anda bisa menemukan sentra penjualan onderdil Gang Kweni.
Meski tidak menyediakan lahan parkir khusus, deretan kios masih menyisakan lahan kurang lebih 1 meter persegi bagi pembeli yang ingin memarkir kendaraannya.
Salah satu pedagang di sentra onderdil Gang Kweni adalah Iwan Abbdurahman. Di kios milik Iwan, tampak sejumlah shockbreaker dan knalpot sepeda motor tergantung rapi. Di sini Anda tidak akan menemukan barang yang disimpan di rak etalase kaca layaknya toko besar pada umumnya. Kebanyakan barang digantung di tembok dan ditaruh di lantai semen.
Menurut Iwan, sentra onderdil bekas di Gang Kweni sudah ada sejak tahun 1980-an. Ketika itu, masih ada sekitar 50 pedagang yang menjual onderdil bekas dengan menggunakan meja. Kala itu, sebagian besar pedagang belum memiliki kios untuk menjajakan aneka onderdil bekas sepeda motor.
Kini, kata Iwan, kondisinya sudah jauh berbeda. Saat ini, para pedagang sudah berjualan di kios permanen. Hanya saja, jumlah pedagang onderdil bekas di Gang Kweni mulai merosot. “Saat ini, hanya terdapat kurang lebih 30 pedagang, dulu lebih banyak bisa sekitar 50 pedagang,” jelas Iwan yang sudah menjadi pedagang onderdil sejak tahun 2000.
Di kiosnya, Iwan menjual knalpot, velg, sayap depan, shockbreaker, dan piringan rem cakram. Harganya dibanderol berkisar Rp 50.000-Rp 350.000 per unit. “Komponen yang paling laris adalah velg, sayap motor, dan knalpot,” imbuh Iwan.
Sayang, Iwan enggan menyebutkan nilai omzet kiosnya dari penjualan onderdil bekas. “Wah, kalau ditanya omzet saya bingung, karena dalam tiga hari saja belum tentu barang bisa keluar,” Jelas Iwan.
Pedagang lainnya di sentra penjualan onderdil bekas Gang Kweni, Lampung adalah Muhammad Sobri. Ia sudah berdagang onderdil di sentra ini sejak tahun 1998.
Di kiosnya, pria yang akrab disapa Sobri ini juga menjual berbagai onderdil bekas sepeda motor seperti knalpot, velg, sayap sepeda motor, sok, dan rem cakram. Ia membanderol harga onderdil bekas dari Rp 10.000-Rp 200.000 per unit. “Produk yang kami jual adalah yang paling sering dicari pembeli,” katanya.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News