kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Memburu pusat tanaman hias di Solo (1)


Senin, 16 November 2015 / 15:51 WIB
Memburu pusat tanaman hias di Solo (1)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Berkebun bisa menjadi aktivitas menyenangkan untuk menyegarkan pikiran. Itu sebabnya, banyak orang yang sengaja mempercantik kebun di rumah. Salah satu sentra tanaman hias yang menjadi sasaran warga Solo adalah Pasar Turisari di Jalan Hasanudin. Ini pasar tanaman hias terbesar di Solo.

Ruas Jalan Hasanudin di Kota Solo, Jawa Tengah terasa sejuk lantaran berjejer tanaman hijau yang menyegarkan mata di sepanjang pinggir jalan. Terang saja,  kawasan yang terletak di Kelurahan Mangkubumen ini merupakan sentra penjualan tanaman hias terbesar di Solo. Warga Solo kerap menyebut tempat ini sebagai Pasar Tanaman Hias Turisari atau Pasar Nongko.

Lokasinya tidak jauh dari kantor walikota Solo. Di jalan Hasanudin tempat kios tanaman hias hanya satu jalur. Terdapat puluhan kios tanaman hias yang ada di Pasar Nongko ini. Awalnya tempat ini adalah pasar tradisional seperti yang ada pada umumnya, namun seiring berkembangnya waktu, pasar ini justru terkenal dengan pasar tanaman hias.

Tanaman hias tidak hanya dijajakan di depan kios, tetapi juga merembet ke belakang kios yang merupakan hamparan tanah lapang yang dibelah rel kereta api. Tanaman juga tampak di jalan-jalan kecil di sekitar pasar ini.  

Ketika KONTAN menyambangi tempat ini pada Minggu pagi beberapa waktu lalu, terlihat suasana cukup ramai. Sejumlah pengunjung yang datang terlihat habis berolahraga di alun-alun dan mampir ke tempat ini untuk membeli tanaman hias. Ada juga  pembeli yang membawa mobil pikap untuk mengangkut borongannya.

Selain tanaman hias, para pedagang di tempat ini juga menjual aneka bunga, tanaman buah, tanaman obat pekarangan. Di sini juga tersedia berbagai peralatan untuk taman seperti gunting potong taman, penyemprot tanaman, batu hias dan lainnya.

Irwan Muliadi, salah penjual mengaku sudah menjadi pedagang tanaman hias di sini sejak 10 tahun silam. Saat ini dia memiliki empat orang pekerja. Dia adalah pendatang dari Madura yang merantau lama ke Solo. "Dari informasi dari warga sekitar pasar tanaman ini sudah ada sejak tahun 90-an," kata dia.

Tanaman yang paling laris umumnya kelompok bunga-bungaan, seperti bunga mawar dan bunga matahari. Sekarang total koleksi tanaman yang ia jual lebih dari 300 tanaman dari semua jenis tanaman.

Irwan bisa menjual sekitar 15 tanaman hingga 20 tanaman mulai dari tanaman kecil di pot sampai yang sudah jadi pohon. Sementara di akhir pekan, dia bisa menjual sampai 50 tanaman.

Harga tanaman bervariasi, misalnya untuk bunga mawar ukuran kecil dalam pot dihargai Rp 3.500 per polybag  dan tanaman kaktus daun senilai Rp 7.000 per pot. Irwan juga menjual peralatan berkebun seperti pot plastik, pot bokor dari batu atau tanah, serta pupuk. Omzet usahanya bisa mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per hari atau Rp 30 juta per bulan.

Ansar Partayo, pedagang lainnya  sudah berjualan di Turisari sejak tahun 1999.  Kiosnya terlihat yang paling rimbun. Partayo umumnya menjual tanaman buah seperti pohon jeruk, palem, pohon jeruk limau dan jambu biji. Harga jual tanaman mulai dari Rp 50.000 per batang hingga Rp 120.000 per batang, tergantung usia pohon. Dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 20 juta−Rp 25 juta.  

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×