kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memetik manis budidaya manggis putih


Sabtu, 03 November 2018 / 07:00 WIB
Memetik manis budidaya manggis putih


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bila selama ini Anda lebih banyak menemukan manggis berwarna ungu, jangan heran, jika Anda mendapati buah serupa manggis dengan warna putih tergantung di pohon. Karena, sejatinya, memang ada varian manggis dengan warna putih.

Selama ini, buah manggis putih banyak dihasilkan dari daerah Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Konon, manggis putih di Lingsar merupakan peninggalan raja-raja Bali yang pernah berkuasa di Lombok sekitar abad 18 silam.

Kini, bibit manggis putih pun jadi buruan. Muhklis Amin, pembibit manggis putih dari Sumber Tunas Hijau asal Purwokerto, Jawa Tengah mengatakan, manggis putih menjadi favorit lembaga dinas pertanian, korporasi, petani hingga perseorangan.

Manggis putih memang istimewa. Dari segi ukuran, besar manggis putih lebih seragam dengan berat rata-rata 2 ons sampai 2,5 ons untuk setiap buah. Selain itu, rasanya pun lebih manis ketimbang manggis ungu. Sebab, kandungan glukosa buah manggis putih ini lebih tinggi. Daging buahnya lebih renyah dan tebal. Kandungan airnya juga lebih sedikit.

Keunggulan lainnya, produktifitas manggis putih lebih tinggi. Dalam sekali panen, pohon manggis putih bisa menghasilkan 50-60 kilogram (kg). Sementara, pohon manggis ungu sekitar 30 kg.

Dengan berbagai kelebihan ini, tak heran, Muhklis bisa menjual ribuan bibit manggis putih dalam setahun. Ia menjual bibit manggis putih mulai Rp 7.000 untuk tanaman setinggi 40-60 centimeter (cm) hingga Rp 20.000 untuk tanaman lebih dari satu meter.

Muhklis pun mengatakan, bertanam manggis putih merupakan investasi bagus. Lantaran, masa produksinya mencapai 25-30 tahun per pohon.

Selain dibeli untuk ditanam di perkebunan, pohon manggis putih juga banyak dibeli sebagai pengisi pekarangan rumah. Seperti bibit manggis putih yang dijual Shalikun Naim, petani Agro Sejahtera asal Kediri, Jawa Timur ini, yang banyak ditenteng menjadi tanaman hias.

Sebagai pengisi halaman rumah, pohon manggis putih cukup menarik. Buahnya akan memiliki warna kulit dominan putih ketika masih muda. Lalu, menjelang matang, warna putih ini akan memudar dan berubah menjadi merah keunguan, seperti buah manggis pada umumnya. Kalau sudah dipetik, tak kentara bedanya antara manggis putih dan manggis ungu.

Dalam sebulan, Shalikum bisa menjual puluhan bibit manggis putih. Konsumennya banyak berasal dari kota-kota di Jawa. Ia menjual bibit mulai Rp 35.000-Rp 100.000 tergantung tinggi tanaman. Seluruh bibit ini diperoleh dari sambung pucuk.           

Permintaan buahnya melimpah, pembibitannya juga mudah

 

Di toko buah, manggis putih dan manggis ungu mungkin sulit terlihat perbedaannya. Pasalnya, meski bernama manggis putih, buah ini tetap punya warna yang sama dengan manggis ungu ketika tiba masa panen. Warna putih pada kulit manggis putih hanya terlihat pada saat buah masih muda.

Pemintaan buah manggis putih terus meningkat. Saprigos Yanda, petani sekaligus pembibit manggis putih asal Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, mengatakan, semua hasil panennya selalu terserap pasar. "Bahkan, sebagian juga diekspor," ujarnya.

Harga manggis putih juga cukup tinggi. Terutama pada minggu-minggu awal panen. Menurut Yanda, harganya bisa mencapai Rp 55.000 per kilogram (kg) untuk kualitas super. Sayangnya, harga tersebut hanya bertahan sampai tiga minggu pertama. Selanjutnya, akan merosot hingga 50% lantaran stok buah melimpah.

Selain memanen buahnya, petani manggis putih biasanya juga membibitkan pohonnya. Seperti Yanda yang membuat bibit tanaman baru dari biji. Namun, pembibitan ini dilakukan Yanda untuk peremajaan pohon manggis di kebunnya.

Pohon manggis putih banyak dikembangbiakkan secara generatif atau melalui bijinya. "Sebab, dengan cara ini tanaman akan mempunyai akar tunjang dengan batang yang lebih kuat sehingga mampu menopang saat berbuah lebat," jelas Muhklis Amin, pembudidaya manggis putih dan pemilik Sumber Tunas Hijau di Purwokerto, Jawa Tengah.  

Cara pembibitan pohon manggis putih seperti pohon-pohon buah lainnya. Sebelum dijemur, biji harus dibersihkan dari daging buah. Biji yang akan dipakai menjadi bibit, sebaiknya diperoleh dari pohon yang berumur 15 tahun–17 tahun.

Biji yang sudah kering lantas disemai dalam media tanam. Mukhlis menggunakan media tanam dari campuran tanah dengan pupuk kandang (kotoran kambing) dengan perbandingan 1:1.

Sementara, untuk mendapatkan bibit kualitas unggul, Shalikum Naim, petani Agro Sejahtera asal Kediri, Jawa Timur, memakai cara sambung pucuk. Ia memakai pohon yang berasal dari perkembangbiakkan biji sebagai batang bawah. Sedangkan, batang atas berasal dari bibit unggul.

Meski bisa menghasilkan kualitas buah lebih baik, umur produktif pohon manggis ini hanya 15 tahun, menyesuaikan masa produktif batang bawah. Sesaat setelah disambung, jangan lupa meletakkan tanaman di ruang yang teduh dan menyiramnya sehari sekali. batang tanaman dari

Setelah tumbuh besar, tanaman cukup disiram secara rutin sehari satu sampai dua kali. Pemupukan bisa dengan pupuk kandang atau kompos yang diberikan tiga bulan sekali.

Tanaman ini akan mulai mengeluarkan bakal buah setelah berumur enam tahun atau tujuh tahun. Normalnya, dalam setahun, tanaman manggis dapat dipanen dua kali. Hama perlu diwaspadai saat daun bersemi dan mulai berbuah.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×