kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Memetik wanginya omzet kebun bunga sedap malam (1)


Selasa, 18 November 2014 / 16:37 WIB
ILUSTRASI. Asam urat di pergelangan kaki


Reporter: Cindy Silviana Sukma, Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Bunga sedap malam (Polianthes tuberosa) lebih dikenal sebagai bunga hias. Wanginya yang seharum melati bisa menenangkan hati orang di sekitarnya. Bahkan di luar negeri, bunga yang berasal dari Meksiko ini dijuluki sebagai dangerous pleasure (kesenangan yang berbahaya).  

Namun, di balik wanginya, bunga ini ternyata punya sejumlah manfaat kesehatan, mulai dari mengobati keluhan susah tidur, influenza, sampai rematik. Lantaran banyak manfaatnya, permintaan bunga ini tinggi di pasar. Itu juga yang mendorong banyak orang tertarik membudidayakannya.

Salah satunya Isa Alwi di Pasuruan, Jawa Timur. Isa sudah membudidayakan bunga sedap malam sejak 1999. Awalnya ia hanya menanam sedap malam di pekarangan rumahnya buat tanaman hias. Ternyata banyak tetangga yang menyukai bunga sedap malamnya. Dari situ ia kepikiran mengomersilkan tanaman ini.

Saat ini, Isa membudidayakan bunga sedap malam di lahan seluas setengah hektare (ha). Untuk memasarkan bunga ini ia gencar melakukan promosi lewat internet. Saat ini, banyak pedagang bunga dari luar Surabaya, Malang, dan Bali. Isa menjual bunga sedap malam dalam bentuk bunga potong, dengan harga jual Rp 500 per batang.

Namun jika sedang ada momen seperti Hari Raya Idul Fitri atau Imlek, harga jualnya naik menjadi Rp 3.000 per batang. Ia mengaku, bisa mendapatkan omzet Rp 7,5 juta per bulan. "Buang sedap malam mulai bisa dipanen setelah berusia lima bulan," ujarnya. Menurutnya, bunga ini bisa dipanen setiap pagi.

Saat musim penghujan, ia bisa memanen 500 batang bunga sedap malam. Namun jika kemarau, hanya menghasilkan 100–200 batang saja. "Dalam sebulan rata-rata bisa memanen 10.000–15.000 batang," jelasnya.

Pemain lainnya adalah Surahman asal Indramayu, Jawa Barat. Ia sudah menanam bunga sedap malam sejak 2011. Surahman membudidayakan sedap malam varietas dian arum yang berasal dari Cianjur.

Ia menanam di atas lahan seluas 2 ha. Adapun, yang sudah mulai panen di lahan lain seluas 3.500 meter persegi. Untuk menanam sedap malam di areal seluas 1 hektar, Surahman membutuhkan 55.000 umbi. "Butuh waktu tujuh bulan hingga berkembang," ujarnya.

Satu tanaman bisa menghasilkan 10 tangkai bunga. Ia rutin memanen sedap malam setiap seminggu sekali. Sekali panen, bisa memperoleh 550.000 tangkai bunga untuk lahan 1 ha. Hasil panen dia dikirim ke Pasar Rawa Belong, Jakarta dengan harga Rp 7.000–Rp 8.000 per ikat.

Sekali panen, Surahman bisa memperoleh 1,1 juta tangkai sedap malam yang bisa memberi omzet Rp 770 juta per bulan.        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×