kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memotret laba tebal studio mini portabel


Jumat, 17 Agustus 2018 / 07:00 WIB
Memotret laba tebal studio mini portabel
ILUSTRASI.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Bukan rahasia lagi, internet semakin jadi andalan orang untuk menjajakan berbagai produk dan jasa. Terbukti, dengan menjamurnya pedagang daring dan tidak sedikit pedagang offline yang beralih ke online.

Dengan persaingan yang makin ketat, untuk bisa menjaring pembeli, maka tampilan produk menjadi sesuatu yang krusial. Bisa dikatakan, visualisasi foto jadi kesan pertama produk di mata calon pembeli.

Kalau dari tampilan awal saja sudah enggak menarik, jangan terlalu berharap konsumen bakal tertarik untuk mengetahui lebih lanjut produk tersebut.

Tidak heran, para pedagang online berlomba untuk bisa menampilkan produk mereka semenarik mungkin. Umumnya, untuk hasil jepretan yang oke, tidak hanya membutuhkan kamera berkualitas, juga teknik pemotretan mumpuni.

Cuma, kebanyakan pedagang online tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut. Soalnya, mereka tak memiliki keahlian khusus di bidang fotografi.
Melihat kondisi itu, belakangan muncul studio foto mini yang bisa dibawa ke mana-mana. Sebutan kerennya adalah: studio mini portabel.

Salah satu produsen sekaligus pelopor pembuatan alat tersebut di tanah air adalah Aries Sulistyo. Dengan mengusung merek Midiobox, Aries memulai bisnis ini pada 2015 lalu.

Saat ini, ia berhasil menjual sebanyak 500 hingga 600 studio mini portabel per bulan. Alat berbahan impraboard buatannya seharga Rp 170.000 sampai lebih dari Rp 400.000 per unit. Alhasil, saban bulan dia mengantongi omzet minimal Rp 150 juta.

Tren meningkat

Pemain lain yang ikut menjajal usaha ini adalah Tino Subrata asal Bandung. Pemilik Westin Mini Studio ini baru melakoni bisnis pembuatan studio mini portabel awal 2017 lalu. Meski masih baru, dia mengaku, saban bulan produknya bisa laku terjual hingga 300 unit.

Dengan harga jual mulai Rp 300.000–Rp 450.000 per unit, dalam sebulan Tino bisa mendekap penghasilan hingga Rp 100 juta. “Untuk margin, bisa sekitar 25%,” ungkap dia.

Dalam dua tahun terakhir, menurut Aries, permintaan studio mini portabel terus menunjukkan tren peningkatan. Rata-rata permintaan tumbuh 20% tiap tahun. “Mayoritas pembeli produk kami adalah para pedagang online,” katanya.

Bahkan, Aries mengklaim, lebih dari 5.000 pemilik toko online di Indonesia menggunakan studio mini portabel bikinannya. Ia pun optimistis, produknya akan terus berkibar melihat pertumbuhan penjual online yang sangat cepat.

Studio mini portabel made in Aries memang menyasar pedagang online yang memiliki keahlian atawa skill fotografi amatir tapi ingin produk-produknya tampil oke. Sebab, kalau hanya mengandalkan kamera canggih belum tentu hasil bidikannya maksimal.

Nah, dengan bantuan studio mini portabel, pedagang online bisa mendapatkan hasil foto jepretan sendiri dengan tingkat pengaturan cahaya yang tepat.

Pedagang online yang sudah jago dalam pemotretan juga ada yang menggunakan produk buatan Aries. “Biasanya, dipakai untuk kecepatan proses pengambilan foto,” ujar dia.

Satu paket Midiobox terdiri dari satu boks studio mini, satu lampu LED, satu lembar kain latar belakang (background) putih berbahan khusus dari kulit sintetis yang anti air dan tidak mudah lecek, serta kabel listrik plus adaptor. Produk ini hanya mempunyai berat 310 gram sehingga mudah dibawa.

Keunggulan studio mini portabel milik Aries, selain harganya yang terjangkau, ada garansi satu bulan, layanan purnajual, dan ketersediaan suku cadang alias sparepart. “Jadi, misalnya, kain background atau lampu LED rusak, maka kami siapkan. Berbeda dengan produk luar negeri yang hanya jualan saja,” imbuhnya. Informasi saja, banderol harga produk impor minimal Rp 5 juta per unit.

Mirip dengan Midiobox, produk kreasi Tino juga bergaransi satu bulan. Satu paket Westin Mini Studio mencakup satu boks studio mini, satu lampu LED, satu background, serta kabel listrik dan adaptor. Plus, bonus pilihan warna background hingga tiga macam.

Bahan yang tepat

Bagi yang tertarik untuk memulai bisnis ini, Tino bilang, Anda tidak harus memiliki kemampuan membuat boks studio mini. Ia sendiri masih mengandalkan pihak ketiga untuk memproduksi kotak tersebut.

Tetapi, dia yang menyediakan bahan bakunya seperti impraboard. Ini merupakan lembaran plastik corrugated berongga menggunakan bahan Polypropilene rigid yang ringan tapi solid.

Biasanya, ketebalan impraboard berkisar 2 milimeter (mm)–5 mm. Ukurannya bermacam-macam. Tapi umumnya, yang terdapat di toko buku seperti Gramedia berukuran 100 centimeter (cm) x 75 cm.

Cuma, bila berminat untuk mendapatkan impraboard dengan harga yang murah dan ukuran yang lebih besar, Tino mengatakan, Anda bisa mencoba membelinya di toko khusus polikarbonat.

Aries juga sama. Ia mendesain sendiri boks studio mini untuk kemudian menyerahkan pembuatannya ke pabrik di daerah Bitung, Bekasi. Sayang, ia enggan menggambarkan, biaya pembuatannya. Sementara untuk lampu LED, ia membeli langsung dari China.

Untuk background, Aries menyarankan, bahannya terbuat dari kulit sintetis berwarna doff. Soalnya, secara karakteristik bahan itu tidak memantulkan cahaya. “Ini akan memberikan hasil pemotretan yang maksimal,” tegas Aries.

Untuk memulai usaha pembuatan studio mini portabel, cukup dengan tiga karyawan saja. Dua orang khusus untuk produksi dan desain, satu lagi fokus ke pemasaran.

Sebab, bahan untuk lampu LED biasanya dalam bentuk mentah. Sehingga, membutuhkan tenaga untuk merakit lampu ini menjadi produk siap pakai.

Sedang untuk tempat produksi studio mini portabel, menurut Aries, tidak perlu lokasi dengan luas tertentu. Yang penting, ada ruangan untuk proses pembuatannya. Proses perakitan dari awal hingga akhir, rata-rata butuh waktu satu–tiga jam.

Melihat potensi dan peluangnya, siapa mau mencoba usaha pembuatan studio mini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×