kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar cadas cuan gerai Seblak Kaboom


Selasa, 30 Mei 2017 / 16:13 WIB
Menakar cadas cuan gerai Seblak Kaboom


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Makanan khas Bandung berupa kerupuk basah atau seblak mengundang banyak penggemar. Tak hanya warga tanah Pasundan, seblak juga cocok di lidah warga masyarakat lainnya.

Pasar yang semakin luas inilah yang mendorong Andriyana mendirikan Seblak Kaboom di Yogyakarta sejak 2015 silam. Dia juga menawarkan kemitraan setahun kemudian. Kini, Andri sudah membuka 14 gerai milik sendiri dan dua gerai mitra di kota gudeg itu. 

Paket kemitraan Seblak Kaboom bernilai Rp 10 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra adalah gerobak, perlengkapan dan bahan baku 10 porsi. Modal ini sudah termasuk uang sewa lokasi satu bulan pertama.

Untuk mendukung usaha mitra dan mempertahankan merek seblaknya, Andri mengadopsi sistem full operation. sehingga mitra tidak perlu repot mencari karyawan untuk menjalankan usaha. Alhasil, mitra hanya akan menerima laporan keuangan serta keuntungan bersih dari penjualan.

Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra kurang dari lima bulan. Asal, saban bulan dapat mencapai target penjualan sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta. Keuntungan mitra berkisar 40% dari omzet tiap bulan.

Andri mengklaim, rahasia kesuksesan gerai seblaknya adalah inovasi dan penyesuaian citarasa dengan konsumen. "Kalau produk saya rasanya lebih gurih berbeda dengan yang banyak dijual di Bandung yang terlalu banyak kencur," katanya pada KONTAN, Senin (29/5).

Kelebihan lainnya adalah pengunaan cabai segar, tidak menggunakan bahan pengawet dan proses pemasakan setiap hari sehingga selalu fresh saat dikonsumsi.

Ada tujuh varian rasa yang dijual yaitu rendang, tom yam, bolognaise, teriyaki, black paper, saus tiram, dan original. Sedangkan, untuk topping ada 10 macam. Beberapa diantaranya bakso, ceker, sosis, dan bakso udang.

Tidak cukup itu, konsumen pun dapat menikmati seblak dengan empat pilihan level kepedasan. Menyasar kalangan menengah kebawah, Andri membanderol produknya mulai dari Rp 9.000 sampai Rp 12.000. Untuk setiap tambahan topping dia mengutip Rp 3.000.

Sepanjang tahun ini, Andri menargetkan bakal mengoperasikan sekitar 25 gerai pribadi. Lokasinya pun tidak hanya di Yogyakarta tapi juga di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×