kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar Gebrak Bisnis Ayam Geprek Mahasiswa


Rabu, 12 Juli 2017 / 16:05 WIB
Menakar Gebrak Bisnis Ayam Geprek Mahasiswa


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

Menu berbahan dasar daging ayam memang menjadi salah satu makanan favorit. Maklum, rasanya yang gurih dan harga terjangkau menjadi daya tarik tersendiri.

Selain itu, pengolahan daging ayam lebih mudah, sehingga variasinya menunya banyak. Salah satu yang sedang menuai popularitas adalah ayam geprek.  

Ahmad Hafsani Al Mubarok melirik peluang ini. Ia membuka Ayam Geprek Mahasiswa pada 2014 lalu, bersama ketiga rekannya di Yogyakarta. Tiga tahun berlalu, kini sudah ada tiga gerai Ayam Geprek Mahasiswa di kota pelajar ini.  

Banyaknya permintaan kerjasama, memaksa Amak, panggilan Ahmad Hafsani untuk membuka tawaran kemitraan Juli lalu. Meski belum genap sebulan, dia sudah membuka satu gerai mitra di Yogya. "Kami juga banyak permintaan dari Jakarta, tapi masih dalam tahap pembicaraan," katanya.

Menyasar konsumen kalangan menengah bawah, harga menunya dibanderol mulai dari Rp 8.000-Rp 15.000 per porsi. Ada cukup banyak varian menu seperti ayam goreng geprek, ayam bakar geprek, lengkap dengan tujuh pilihan saus, seperti  barbaque, asam manis, dan teriyaki. Tidak hanya itu, ada empat macam taburan sebagai pelengkap, yakni  bawang, cabe hijau, dan bawang goreng.

Sistem bagi hasil

Ayam Geprek Mahasiswa menawarkan empat paket kemitraan. Pertama, Paket Booth senilai Rp 25 juta. Fasilitasnya, booth, perlengkapan memasak, bahan baku, branding, dan perlengkapan lainnya. Namun, khusus paket ini, mitra hanya menjual menu ayam crispy dan macam-macam saus.

Kedua, Paket Warung Tenda dengan investasi Rp 60 juta. Fasilitasnya, semua perlengkapan memasak dan berjualan, termasuk bahan baku dan juga branding. Untuk paket ini mitra dapat menjual menu ayam geprek tanpa saus pelengkap.

Ketiga, Paket Mini Resto dengan modal awal Rp 180 juta dan keempat, Paket Resto dengan modal Rp 250 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra untuk kedua paket ini sama, yaitu perlengkapan memasak, branding, bahan baku, pelatihan, dan perlengkapan tambahan lainya.Yang membedakan hanya ukuran lokasi. Kebutuhan luas paket resto adalah 375 m2. Mitra wajib ambil bahan baku utama, yakni bumbu dan saus dari pusat.

Kemitraan ini menerapkan sistem bagi hasil dari laba bersih. Tiga tahun pertama, pusat menerima 30% dan mitra 70%. Lalu, pada tahun keempat 20%:80%. Tahun kelima 10%:90%. Prosentase laba untuk pusat semakin kecil. Jika mitra bisa beromzet Rp 6 juta per bulan, dengan laba bersih 40%, maka modal mitra bisa kembali kurang dari dua tahun.  

Pusat menggunakan promosi melalui media sosial, seperti Instagram, website dan Facebook ads. Selain itu, mereka juga sering menebar promo khusus tiap minggunya.  

Djoko Kurniawan, seorang pengamat usaha, menilai usaha ayam geprek masih potensial kedepan. Hanya,  pemainnya sudah banyak sehingga manajemen harus memberikan promosi secara berkala agar konsumen tidak lari.

Selain itu, menurutnya, paket investasi yang ditawarkan oleh menajemen untuk paket resto dan mini resto terlalu tinggi dan terlalu beresiko. Lebih baik mereka fokus untuk menjaring mitra di paket booth dan paket warung tenda. Alasannya, nilai transaksi lebih kecil dan juga lebih sederhana.    

Ayam Geprek Mahasiswa
Jl. Bimo Kurdo No. 62
Demangan, Yogyakarta
HP. 085743783046

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×