kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Menakar panjang cuan bakmi Jogja


Minggu, 30 September 2018 / 07:30 WIB
Menakar panjang cuan bakmi Jogja


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Meski bukan makanan asli dari Indonesia, mi masuk dalam daftar makanan favorit masyarakat. Variasi sajian mi pun cukup banyak di negeri ini. Mulai dari mi jawa, mi ayam, mi Aceh, mi kepiting dan lainnya.

Peluang bisnis mi pun terus memanjang. Tak heran, seperti nasi, mi juga menjadi santapan sehari-hari. Bambang Dwi Prabowo pun menangkap peluang ini dengan membuka Bakmi Jogja Mbah Giyo pada 2012. Gerai pertamanya ada di Depok, Jawa Barat.  

Dua tahun kemudian, dia membuka kemitraan. Kini, baru ada satu mitra di Cilegon, Jawa Barat. "Sebelumnya sudah ada tiga mitra tapi semuanya tutup karena mereka tidak mengikuti standar dan tidak mau diaudit," jelas Bambang.

Menyasar konsumen kalangan menengah bawah, harga produknya dibanderol cukup bersahabat yaitu Rp 22.000 per porsi dan untuk menu taburan mulai Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per unit.

Menunya sendiri tersedia 13 macam. Beberapa diantaranya adalah bakmi godog, Magelangan godog, bakmi campur godog, dan capcay godog.

Bambang mengklaim, kelebihan produknya ada pada bumbu yang dibuat dengan racikan khusus sehingga rasanya berbeda dari bakmi kebanyakan.

Bakmi Jogja Mbah Giyo menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 100 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah dekorasi, perlengkapan masak, perlengkapan gerai, branding, bahan baku awal, pelatihan, sistem, dan lainnya.

Ruang yang harus disiapkan mitra minimal punya luas 36 m². Jangan lupa pula untuk menyiapkan tiga orang karyawan.

Lainnya, laki-laki yang lebih akrab disapa Bowo ini mewajibkan mitra untuk membeli bumbu dan bahan baku dari pusat. Tujuannya, untuk menjaga kualitas produk serta menciptakan rasa yang sama disetiap gerai.

Selain itu, mitra juga dikenakan biaya royalti senilai 3 kali harga menu setiap harinya. Pembayarannya dilakukan setiap bulan.

Berdasarkan perhitungan Bowo, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra adalah satu tahun. Dengan catatan, total penjualan tiap harinya mencapai 40 juta.

Setelah dikurangi biaya produksi dan operasional, porsi keuntungan bersih yang bisa dikantongi mitra sekitar 30% dari omzet.

Tahun ini, Bowo masih fokus untuk kembali menjaring mitra baru. Media internet dan sosial digunakan untuk berpromosi menarik perhatian mitra.

Djoko Kurniawan, Konsultan Usaha menilai bila mitra biasanya tidak menjalankan prosedur dengan baik karena pemilik bisnis juga tidak punya standar yang jelas. "Sebaiknya, pemilik bisnis memperbaiki sistem terlebih dulu," tuturnya.              

Bakmi Jogja Mbah Giyo
Jl Muchtar Raya No. 8
Sawangan Baru, Depok
HP. 085102603544

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×