Reporter: Siti Masitoh | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi pembukuan digital terus menawarkan layanan anyar kepada para pengguna. Terutama adalah kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi target pasar utama bagi pembuat kasir online tersebut.
Salah satu perusahaan rintisan yang ekspansif adalah Paper.id. Start-up ini sudah menawarkan layanan untuk pengelolaan piutang dan utang. Mulai dari pembuatan invoice, rekonsiliasi otomatis, hingga pencocokan dokumen yang akurat.
Belum lama ini, Paper.id menambah fasilitas layanan metode pembayaran dengan cicilan. Chief Executive Officer dan Co Founder Paper.id, Yosia Sugialam menyatakan Paper.id juga membantu UMKM yang mengalami kesulitan arus kas untuk pengembangan usaha.
"Nah ketika ingin membeli bahan baku, mereka bisa membayar memakai Paper.id dengan metode cicilan," tutur Yosia, belum lama ini.
Baca Juga: Paper.id Raih Pendanaan Seri B, Siapkan Rencana Perluas Layanan Bisnis di 2024
Ia mengklaim, Paper.id merupakan pengusung pertama pembayaran cicilan pada segmen business to business (B2B) di Indonesia. Adanya layanan tersebut, menurut Yosia, turut membantu usaha UMKM.
Tercatat sudah 600.000 UMKM di berbagai sektor memanfaatkan layanan cicilan dari Paper.Id. Sayangnya, Yosia tidak memerinci jumlah dana yang sudah dikucurkan ke para mitra UMKM tersebut.
Untuk memperluas layanan, Yosia menyebut pihaknya akan membuka layanan pembayaran lintas negara atau cross-border payment untuk membantu para pengusaha ekspor atau yang memiliki pemasok dan pembeli di luar negeri. Rencananya sistem pembayaran ke luar negeri ini akan dimulai pada kuartal III atau IV-2024.
Namun sebelum menerapkan sistem pembayaran tersebut, Yosia akan berhati-hati dan memastikan sistem pembayaran itu tidak akan digunakan untuk pencucian uang. Maka itu mitra yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut sudah terverifikasi.
Dengan upaya tadi, Yosia berharap bisnis Paper.id terus berkembang. Tahun lalu, Paper.id mencatatkan pertumbuhan transaction processed value lebih dari 30 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021.
Apalagi belum lama ini Paper.id mengumumkan selesainya penggalangan dana Seri B yang dipimpin oleh Square Peg dengan partisipasi SMBC Asia Rising Fund dan Argor yang telah menjadi investor di putaran sebelumnya. Namun Paper.id tidak membuka besarannya.
"Paper.id saat ini adalah B2B payment dan invoice in company terbesar di Indonesia," klaim Yosia.
Deni Setia Wahyu, pendiri PT Tunas Jaya Manggala, perusahaan distribusi telur dan kemasan sudah merasakan manfaat dari Paper.id. Selama memakai aplikasi tersebut dalam empat tahun terakhir, dia bisa melakukan order pembelian dan penjualan hingga laporan keuangan di satu aplikasi saja, termasuk memanfaatkan layanan cicilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News