Reporter: Elisabeth Adventa, Jane Aprilyani, Nisa Dwiresya Putri, Tri Adi | Editor: Tri Adi
Kalau mau berusaha, pilihlah produk yang unik sehingga tidak terlalu banyak pesaing. Agaknya hal itu berlaku juga pada agrobisnis. Di sini kita pun ditekankan untuk menanam buah yang unik, mudah perawatannya, dan menguntungkan.
Mangga. Ya, kali ini kita akan bicara budidaya mangga. Bicara soal unik, ya, mangga yang satu ini cukup unik. Namanya, mangga gadung klonal 21. Uniknya mangga ini bisa dimakan dengan sendok layaknya alpukat. Satu lagi jenis mangga yang mau kita bicarakan adalah mangga manalagi. Mangga yang satu ini punya rasa manis khas. Tidak heran meski harganya lumayan mahal, penggemarnya cukup banyak. Petani mangga manalagi bisa meraup omzet puluhan juta saban bulan. Sebab, pembudidayanya masih jarang.
Antara gadung klonal dan manalagi
Seperti disebutkan di atas, mangga gadungklonal 21 dapat dimakan dengan sendok seperti alpukat saking lembutnya si daging mangga. Mangga jenis ini disebut juga mangga alpukat. Mangga ini merupakan pengembangan varietas baru dari mangga.
Gadung klonal 21 hanya bisa ditemui di kabupaten Pasuruan, tepatnya di Kecamatan Rembang. mangga gadung klonal 21 dibudidayakan sejak tahun 1994. Pada 2007, mangga ini jadi buah primadona, andalan Kabupaten Pasuruan.
Lalu bagaimana dengan mangga manalagi? Manalagi juga tidak kalah dengan gadunklonal atau koleganya, si harumanis yang berasal Indramayu. Manalagi yang berasal dari Situbondo mempunyai rasa yang tidak mungkin dilupakan penikmatnya. Tak heran, jenis mangga ini juga kerap dicari.
Sayang, meski punya banyak penggemar dan permintaan terus berkembang, manalagi situbondo ini masih langka pembudidayanya. Padahal, varietas mangga ini termasuk sudah berumur panjang. Tak heran, harga mangga manalagi ini relatif stabil.
Inilah sang pembudidaya
Perihal prospek budidaya kedua mangga. Pembudidaya mangga klonal dan manalagi berikut sudah membuktikan. Kita temui Rifqi Birozikin. Dia petani sekaligus pedagang mangga klonal. Pria ini menanam mangga ini sejak 35 tahun silam di lahan seluas dua hektare. Satu hektare lahan bisa ditanam sekitar 100 pohon. Satu pohon dapat menghasilkan 200 kilogram (kg) hingga 500 kg mangga dalam sekali panen. Lahan milik Birozikin sendiri mampu menghasilkan 1 ton mangga klonal dalam satu kali panen.
Harga jual mangga jenis ini lebih mahal, yakni Rp 25.000—Rp 30.000 per kg. Harga tersebut tergantung pada grade buahnya. Birozikin mengaku bisa menjual 500 kg-1 ton mangga klonal per hari. Ia menjual dalam bentuk grosir dengan minimal 6 kg—10 kg per order. Dalam satu musim panen, Birozikin pun bisa mengantongi Rp 1,5 miliar—Rp 2 miliar. "Sebagian besar pelanggan saya itu agen. Beli ke saya untuk dijual lagi," kata dia.
Order mangga klonal datang dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri, Trenggalek, Puworejo, Semarang dan lainnya. Ia juga menjadi pemasok mangga klonal di beberapa supermarket buah di Surabaya dan Malang.
Adapun salah satu pembudidaya mangga manalagi adalah Teddy ada Sidoardjo. Dia sudah menanam bibit mangga sejak tiga tahun yang lalu di lahan di samping rumahnya.
Mengenai mangga manalagi asal Situbondo, Teddy bilang, jenis mangga manalagi ini memiliki keunikan dan kelebihan dari jenis mangga lainnya. Biasanya bersaing dengan mangga harum manis karena ukuran lebih besar dan rasanya khas, imbuh Teddy kepada KONTAN. Ukuran mangga manalagi mampu capai 700 gram-1 kg untuk tiap buahnya.
Varietas manalagi situbondo sendiri sudah ada sejak 1980-an. mangga ini punya bentuk dan warna khas. Tak sama dengan jenis mangga lain, mangga manalagi memiliki bentuk lekuk yang berbeda-beda meski dari pohon yang sama. Proses budidaya pun hampir sama dengan mangga lain dan bisa diperbanyak dengan sistem okulasi atau sambung pucuk.
Tak hanya buah, harga jual bibit mangga manalagi juga cukup mahal dibandingkan dengan mangga lain. Teddy membanderol bibit mangga manalagi seharga Rp 35.000 sampai Rp 45.000 untuk bibit yang sudah mencapai ketinggian 60 cm. Dan Rp 50.000 sampai Rp 60.000 untuk bibit dengan ketinggian satu meter.
Dalam seminggu, Teddy bisa menjual puluhan bibit secara online ke area Jakarta dan Jawa. Dia pun tak mengatakan jumlah omzet yang diperoleh.
Terbukti sudah. agrobisnis dengan budidaya buah lokal cukup menguntungkan. Ada dua manfaat yang diperoleh. Keragaman aneka buah Nusantara tetap terjaga dan keuntungan yang melimpah. Mari kita budidayakan buah Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News