kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menangkap peluang bisnis bimbel Jepang


Senin, 08 Februari 2016 / 14:49 WIB
Menangkap peluang bisnis bimbel Jepang


Reporter: Teodosius Domina | Editor: S.S. Kurniawan

Bagi para siswa, keberadaan bimbingan belajar (bimbel) kini sudah menjadi kebutuhan. Karena tingginya permintaan bimbel, banyak investor yang tertarik menekuni usaha ini.

Bukan hanya bimbel lokal, bimbel asing juga banyak yang masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah Bimbel Shinkenjuku asal Jepang.

Dibawa masuk oleh PT Benesse Indonesia pada 2014, kini Shinkenjuku sudah memiliki 24 cabang di Tangerang, Jakarta, Bandung, dan Malang. Shinkenjuku fokus menawarkan pembelajaran untuk mata pelajaran matematika, sains, dan bahasa Jepang.

Redy, staf Pemasaran Shinkenjuku, menjelaskan, metode belajar yang digunakan ialah self learning, fun learning, dan disesuaikan dengan usia anak. "Dengan metode ini, anak diajari untuk tidak takut dengan matematika karena dibawakan dalam suasana bermain yang menyenangkan," terangnya.

Saat ini Shinkenjuku sudah memiliki sekitar 2.000 siswa. Agar proses pembelajaran berjalan secara efektif, jumlah murid yang dibebankan pada masing-masing guru dibatasi. "Satu guru hanya akan membimbing sekitar lima murid saja," ujar Redy.

Mengenai paket investasi, ada dua tipe paket yang ditawarkan: license business (LB) dengan biaya mulai Rp 5 juta dan business opportunity (BO) dengan investasi sekitar Rp 50 juta.

Pada paket LB, operasional Shinkenjuku akan dikerjakan oleh mitra. Tapi, sebelumnya mitra akan mendapat pelatihan untuk masing-masing tutor, pelatihan pemasaran, pelatihan SOP, dan pelatihan administrasi. 

Sementara dalam paket BO, manajemen bimbingan belajar akan ditangani langsung oleh Shinkenjuku. Mulai dari manajemen tutor, promosi, manajemen operasional, dan laporan bulanan akan dikerjakan oleh Shinkenjuku. "Seleksi karyawan, pelatihan, evaluasi dan lain-lain semua dikerjakan oleh kami," kata Redy.

Dalam paket ini, mitra mencari sendiri fasilitas meja kursi, AC, dan renovasi ruangan. Ada pun luas tempat yang dibutuhkan minimal 40 meter persegi. Bia luas tempat lebih besar, biaya investasi bisa lebih dari Rp 40 juta. Untuk sewa tempatnya sendiri ditanggung mitra.

Bimbel ini memungut biaya pendaftaran Rp 200.000 per siswa "Untuk biaya bimbingan belajar, tiap siswa ditarik Rp 330.000 per bulan. Tapi bagi siswa yang masuknya pertengahan bulan, biayanya Rp 165.000," papar Redy.

Dengan biaya jumlah siswa minimal 150 orang, mitra bisa balik modal sekitar enam bulan. Itu sudah termasuk royalty fee sebesar 35% dari pendapatan

Evi Diah Puspitawati, pengamat waralaba, menjelaskan, pemain bisnis bimbel sudah sangat banyak. "Calon mitra harus benar-benar mempertimbangkan metode yang digunakan," tuturnya.

Metode pembelajaran harus benar unik. "Kalau metodenya tidak spesial, mitra akan kesulitan dalam mencari murid," kata Evi.

PT Benesse Indonesia     
Gedung Tamara Center, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Telp. 08112221113

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×