kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menangkap peluang gahar Martabak Banditz


Jumat, 17 November 2017 / 12:05 WIB
Menangkap peluang gahar Martabak Banditz


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Ragam taburan diatas adonan martabak berhasil menjadi magnet bagi penggemar makanan manis. Pamor jajanan ini pun tak pernah surut ditengah munculnya camilan baru.

Melihat peluang yang bagus  pada bisnis kuliner ini, Nico Andrew Siahaan membuka gerai Martabak Banditz di Tebet, Jakarta Selatan,  Desember 2015 lalu.

Ingin usahanya terus berkembang dan punya banyak cabang, Nico pun membuka kemitraan awal 2017 ini. Sudah ada tujuh mitra yang bergabung di Medan, Pemantang Siantar, Binjai, Balige, Tarutung dan Pangururan, Sumatra Utara. Sementara, gerai pribadi ada dua di Jakarta dan Lubuk Pakam. " Di luar Jawa, potensi usahanya masih sangat bagus," ujarnya.

Nico mematok harga martabak mulai dari Rp 25.000-Rp 85.000 per loyang. Ada 10 macam taburan yang di siapkan, yakni tiramisu, green tea, coklat dan keju. Sedangkan, rasa adonannya terdiri dari rasa original, pandan, green tea dan red valvet.

Dia mengklaim, kelebihan produknya menggunakan racikan tepung khusus yang membuat rasa adonannya sudah manis meski tanpa diberikan taburan diatasnya.

Martabak Banditz menawarkan dua macam kemitraan. Pertama, paket dengan modal Rp 10 juta. Mitra mendapat fasilitas penggunaan merek, branding, pelatihan dan pendampingan saat pembukaan.

Kedua, modal Rp 45 juta, fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit gerobak, bahan baku sebanyak 250 porsi, branding, pelatihan dan tambahan pelengkapan lainnya.

Perlu diingat, untuk menjaga standar rasa dan kualitas, setiap mitra wajib membeli bahan baku utama berupa racikan tepung dari pusat.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra hanya sekitar delapan bulan hingga setahun. Dengan catatan, total penjualan perharinya mencapai Rp 500.000 sampai Rp 600.000. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 55% dari omzet saban bulannya.

Untuk akhir tahun ini, Nico mengaku bakal fokus untuk membenahi Standart Operation Production (SOP) dan memenuhi kebutuhan para mitra. "Kami ingin perbaiki semuanya sehingga ditahun depan dapat membuka dapur produksi untuk menyuplai bahan baku para mitra," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×