kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Mencetak Cuan dari Kerajinan Tas Kulit Otentik


Sabtu, 08 Maret 2025 / 05:30 WIB
Mencetak Cuan dari Kerajinan Tas Kulit Otentik
ILUSTRASI. Produk tas?dan dompet kulit Oak Leather Gallery. (KONTAN/Sabrina Rhamadanty)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerajinan kulit masih punya banyak peminat hingga kini. Salah satunya adalah produk tas kulit. Inilah yang dirasakan oleh Oak Leather Galllery, salah satu usaha kecil dan menengah (UKM) yang berkiprah di produksi tas dari kulit. 

Apalagi, dalam setiap tas kulit yang mereka buat, Yehezkiel Moza, Manager Oak Leather Gallery, bilang, pihaknya selalu memperhatikan kualitas bahan 
serta modelnya. 

Menurut dia, tas buatan Oak Leather selain modis juga bisa dipakai untuk keseharian hingga untuk petualangan. Jadi, modelnya menggabungkan kepraktisan dan estetika vintage serta gaya petualangan. 

"Kami memakai bahan baku premium yang memastikan daya tahan dan kenyamanan pemakaian. Produk kami lebih fokus pada fungsionalitas tetapi tetap menjaga gaya," kata Yehezkiel kepada KONTAN belum lama ini.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tas Prada Asli, Ada Logo Khas yang Sulit Ditiru

Maklum, sang pendiri, Mizan, Moza menyebutkan, adalah penggemar tas kulit. Dan, sebelum mendirikan Oak Leather pada 2019, ia adalah pengusaha di dunia fotografi dan studio foto. 

Saat ini, Oak Leather Gallery sudah memiliki 3 gerai penjualan. Dua berada di Yogyakarta yakni di Gejayan dan Mall Ambarukmo Plaza. Satu lagi ada di   Harmoni Exchange Mall Ground Floor di Gambir. Toko offlline di Jakarta ini fokus untuk menyasar pasar di wilayah Jabodetabek.

"Untuk sales reguler dari offline store, kurang lebih ada di angka Rp 150 juta (per bulan)," sebut Yehezkiel.

Selain toko offline, Oak Leather Gallery juga tak pernah absen mengikuti pameran-pameran besar untuk mengenalkan produk-produknya kepada para konsumen. Misalnya, di ajang Jakarta Fair, kemudian juga pameran Inacraft hingga Trade Expo Indonesia. 

"Kami berusaha memunculkan image yang baru dari segi cara berjualan untuk mendorong penjualan," ungkap Yehezkiel.

Hasil lainnya yang tidak terduga adalah, Oak Gallery pernah mendapatkan pesanan untuk pasar luar negeri. Tujuannya adalah Singapura dan Prancis. Saat ini, Yehezkiel mengungkapkan, pihaknya tengah menjajaki untuk menjangkau pasar Australia.

Dengan upaya yang dilakukan tersebut, Oak Leather Gallery, dia optimistis, pada akhir tahun ini, bisa meraup pertumbuhan bisnis antara 20% sampai 30% dibanding tahun lalu. Rasa optimistis ini terpancar lantaran konsumen domestik, kini lebih menyukai produk lokal di samping tentunya yang berkualitas.

Selain itu, tas kulit saat ini juga makin digemari. Sebab, produknya yang bisa tahan lama. Kemudian, produk tas kulit juga terbuat dari bahan yang berkelanjutan. 

Inilah yang membuat manajemen Oak Leather Gallery tetap optimistis terhadap prospek bisnis tas kulit pada tahun ini. 

"Kami pun optimistis masih bisa bisa bersaing dengan para kompetitor lainnya," imbuh Yehezkiel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×