Mencetak laba usaha cetak ala Go Pack

Menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, Bhakti Desta Alamsyah pun menjajal peruntungannya lewat usaha percetakan kemasan makanan dengan merek Go Pack. Tak hanya menerima order, Bhakti juga melengkapinya dengan berbagai desain template yang bisa dijadikan pilihan konsumen.

 

Pelanggan tinggal menambahkan logo atau identitas usaha lainnya pada desain kemasan yang dipilih. "Dengan begitu proses pengerjaannya pun akan lebih cepat," jelasnya.

 

Untuk harga cetaknya dibanderol mulai dari Rp 100-Rp 1.000 per lembar. Sedangkan, untuk jasa desainnya diberikan secara gratis.

 

Bhakti baru membuka Go Pack tahun ini. Gerai pertamanya ada di Bandung, Jawa Barat. Berpengalaman pada bidang kemitraan, dia pun langsung membuka peluang kerjasama. Kini, sudah ada dua mitra di Banjarmasin dan Magelang yang telah bergabung. 

 

Go Pack menawarkan tiga paket kemitraan usaha. Pertama, Paket Silver Rp 125 juta dengan fasilitas seluruh perlengkapan gerai, displai, sistem, pelatihan dan branding. Luas tempat yang harus disiapkan mitra sekitar 25 m². 

 

Kedua, Paket Gold dengan investasi senilai Rp 150 juta. Fasilitas yang didapatkan sama dengan sebelumnya, hanya mitra harus menyiapkan lokasi seluas 50 m². 

 

Ketiga, Paket Platinum dengan nilai Rp 175 juta. Fasilitas yang didapatkan sama namun luas tempat yang harus disiapkan mitra sekitar 75 m². 

 

Perlu diingat, setiap mitra harus menyiapkan dua karyawan. Untuk produksi kemasan akan dikerjakan secara terpusat di Bandung, Jawa Barat. 

 

Berdasarkan perhitungan Bhakti, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra sekitar satu tahun. Dengan catatan, saban bulannya dapat mencapai target pendapatan sekitar Rp 100 juta sampai Rp 120 juta. Setelah dikurangi biaya produksi, operasional dan royalti 5% maka porsi keuntungan bersihnya  sekitar 10%-20% dari total omzet per bulan. 

 

Djoko Kurniawan, konsultan usaha menilai potensi usaha percetakan kemasan masih bagus karena semua industri memerlukan kemasan. Namun, tantangan bisnis ini adalah kompetisi yang padat serta perkembangan teknologi print digital cepat. 

 

Agar bisnis bisa berjalan maka pemilik merek harus punya komitmen memajukan bisnis mitra dengan sistem yang jelas dan transparan. Selain itu pemilik brand harus selalu menjaga kualitas agar tidak mengecewakan konsumen.