kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mencicip kesegaran peluang bisnis es pisang


Senin, 01 Desember 2014 / 15:31 WIB
Mencicip kesegaran peluang bisnis es pisang
Mahpud Sujai,Peneliti Senior Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Belakangan ini banyak bermunculan menu makanan baru olahan pisang. Salah satunya adalah es pisang yang disajikan seperti es bubble. Adalah Rizal Syuebyang memperkenalkan es pisang bubble dengan brand Ice Banana Kepo di Subang, Jawa Barat.

Berdiri awal tahun ini, Ice Banana Kepo mulai menawarkan waralaba pada November 2014. Saat ini baru ada satu mitra yang bergabung dengan , Ice Banana Kepo di Subang.
Es Ice Banana Kepo menawarkan 10 varian rasa. Di antaranya cokelat, susu, stroberi, dan mokacino. Varian rasa itu hasil racikan Rizal yang sudah dikemas dalam bentuk bubuk.

Cara penyajiannya, pisang diblender dan dicampur dengan bubuk rasa. Kemudian ditambahkan toping pisang sebagai toping utama. Selain itu, ada tambahan taburan lain, seperti biskuit atau butiran cokelat. Ice Banana Kepo dihargai Rp 7.000 per cup. "Namun, jika mitra ingin menjual dengan harga di atas itu juga tidak masalah," kata Rizal.

Rizal mengklaim, bisnisnya ini maish sepi pemain. Menurutnya, jarang ada pemain yang menjual minuman campuran jus pisang dengan bubuk rasa. Ice Banana Kepo ini dijual dengan menggunakan booth yang didesain menarik dan dijual di dalam atau di luar ruangan.

Jika tertarik bergabung, Ice Banana Kepo mematok biaya investasi sebesar Rp 9 juta. Mitra mendapat satu set booth, blender, boks es, x-banner, cup plastik, serta perlengkapan penyajian seperti sendok dan teko.

Mitra juga mendapat pasokan bahan baku bubuk aneka rasa sebanyak 3 kilogram (kg) untuk 200 cup minuman. Kemitraan ini tidak memiliki jangka waktu kerjasama dan tidak dikenakan biaya royalti. Hanya, bahan baku powder, gelas, dan kemasan harus dibeli dari pusat.

Rizal menargetkan, mitra bisa menjual minimal 50 cup per hari dengan omzet Rp 350.000, atau Rp 13 juta per bulan. Setelah dipotong biaya bahan baku dan operasional, mitra bisa mengantongi laba bersih sekitar 45%.

Untuk lokasi berjualan, sebaiknya mitra menyiapkan tempat seluas 2 meter persegi dengan minimal satu karyawan. Rizal menargetkan, bisa menambah 10 gerai lagi hingga akhir tahun ini, baik gerai milik sendiri mau pun mitra.                          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×