kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicip manis peluang bisnis minuman bubble


Kamis, 06 Juli 2017 / 15:42 WIB
Mencicip manis peluang bisnis minuman bubble


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Tawaran kemitraan minuman bubble masih terus bermunculan. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Petrus Restanto Wibowo yang mengusung brand Pinpin Milk Tea di Surakarta, Jawa Tengah.

Mendirikan usaha tahun 2012, Petrus resmi menawarkan kemitraan pada 2013. Hingga kini, sudah ada tujuh mitra yang bergabung di Solo, Banjarmasin, Kalimantan, Tulungagung dan Padang. Sementara gerai milik pusat sudah ada tiga di Solo, Jawa Tengah.

Dalam kerjasama ini, Petrus menawarkan tiga paket investasi. Pertama,  paket senilai Rp 1,5 juta. Mitra akan mendapat bahan baku minuman, x-banner, dan SOP penyajian minuman. Kedua, paket senilai Rp 3 juta. Mitra mendapat bahan baku minuman, peralatan usaha, x-banner, dan SOP penyajian minuman.

Terakhir paket senilai Rp 5 juta dengan fasilitas gerobak, bahan baku minuman, peralatan usaha, x-banner, dan SOP penyajian minuman. Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup selama mitra memasok bahan baku minuman ke pusat dan menggunakan merek usaha. Pusat juga tidak mengutip biaya royalti dan franchise fee kepada mitra.

Petrus mengklaim, kelebihan Pinpin Milk Tea terletak pada desain kemasan yang unik dan varian rasa minuman yang terbuat dari ekstrak susu dan teh. “Hampir setiap kemasan berbeda-beda yang menggambarkan Indonesia, seperti ada gambar monas, dan lainnya,” ujar Petrus kepada KONTAN.

Untuk pilihan rasanya ada 10  varian, seperti cokelat, cappucino, red velvet, stroberi, vanilla blue, leci, melon, durian, taro dan mangga. Minuman yang disajikan juga dapat ditambah topping bubble, boba, keju dan cokelat serut. Harga minuman ini dibanderol mulai Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per cup.

Mitra ditargetkan bisa menjual 50-80 cup per hari. Dengan begitu, mitra diperkirakan meraup omzet Rp 560.000 per hari atau Rp 16,8 juta per bulan.

Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih 50% dari omzet bulanan. Dari situ mitra bisa balik modal tiga sampai lima bulan. Petrus menargetkan, bisa menggandeng 10 hingga 20 mitra baru setiap bulannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×