kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mencicipi gurihnya fulus ayam goreng


Jumat, 15 April 2011 / 15:18 WIB
Mencicipi gurihnya fulus ayam goreng
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Ayam goreng, sudah menjadi menu andalan banyak restoran di Indonesia. Mulai dari restoran yang menyasar segmen kelas menengah ke atas hingga segmen menengah ke bawah.

Meski sudah banyak menjamur, tetap saja menu ayam menjadi andalan beberapa rumah makan. Tentu saja, pengusaha harus pandai meramu bumbu yang tepat untuk menyegarkan selera makan pelanggannya.

Quick Chicken mencopa menjawab tantangan ini. Restoran yang hadir sejak tahun 2000 di Yogyakarta ini terus melakukan inovasi menu makanan dari waktu ke waktu. Menurut Radyanto Pancara, Manajer Marketing Quick Chicken, saat ini Quick Chicken sudah memiliki 28 menu makanan, mulai dari ayam goreng, nasi goreng, spaghetti, burger hingga kwetiaw.

Radyanto bercerita, sejak awal berdiri, menu-menu Quick Chicken memang sudah banyak diminati pengunjung. Alhasil, pada tahun 2008, mereka mulai menawarkan konsep kemitraan.

Hingga tahun 2010, Quick Chicken sudah memiliki 90 mitra. Padahal, mereka mengaku tidak melakukan promosi besar-besaran. Selama ini promosi hanya melalui mulut ke mulut.

Baru pada akhir 2010, Quick Chicken melakukan promosi besar-besaran termasuk pembuatan website atau situs. "Saat ini, jumlah mitra kami sudah mencapai 146," ujar Radyanto.

Fokus Quick Chicken juga masih tertuju pada pulau Jawa, Lombok dan Bali. Di Surabaya saja sudah ada 25 gerai. "Pertengahan bulan ini, kami akan buka di Martapura, Kalimantan Selatan," ujarnya.

Bagi yang tertarik menjadi mitra, Anda harus menyediakan investasi sebesar Rp 316 juta. Ini sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 25 juta selama 5 tahun, peralatan, bahan baku awal, renovasi dan opening fee. "Pokoknya dengan Rp 316 juta, sudah mencakup semua yang dibutuhkan untuk membuka resto," ujar Radyanto.

Quick Chicken juga mengenakan biaya royalty fee sebesar 5% dari omzet tiap bulannya. Dengan target omzet per bulan mencapai Rp 90 juta, mitra bisa mencapai break event point (BEP) sekitar 21 bulan. Menurut Radyanto, keunggulan Quick Chicken terletak pada harganya yang miring. Menu-menunya berkualitas namun harga terjangkau.

Sebagai ilustrasi, pelanggan bisa mendapatkan satu potong daging ayam, nasi plus es lemon tea dengan harga Rp 6.000 saja. Sedangkan secara umum, harga makanan di Quick Chicken berkisar antara Rp 2.500 hingga Rp 12.500.

Karena kualitas merupakan sesuatu yang utama dalam persaingan bisnis makanan, Quick Chicken menerapkan pengawasan yang ketat. Pengawasan ini berlaku dalam hal operasional, akuntansi hingga promosi.

Menurut Mery, mitra Quick Chicken yang membuka gerai Semarang, keunggulan kemitraan ini terletak pada varian menu serta harganya yang relatif terjangkau. Ia pun optimis usahanya ini akan mencapai BEP sesuai yang diperkirakan. "Saat ini sudah berjalan sesuai yang kami perkirakan," ujar wanita yang bergabung sejak bulan Juli 2010.

Ia juga mengaku sangat terbantu dengan pengawasan manajemen yang sangat ketat serta promosi dari Quick Chicken. "Meski tidak terletak di jalan utama, pengunjungnya cukup ramai," tambahnya.

Quick Chicken
Jl. Raya Mejing Wetan 15
Ambarketawang, Gamping Sleman,
Yogyakarta
Telp (0274) 6497391

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×