kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi gurihnya peluang bisnis Mendoan Ngapak


Rabu, 16 Juli 2014 / 15:19 WIB
Mencicipi gurihnya peluang bisnis Mendoan Ngapak


Reporter: Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Tempe mendoan merupakan makanan khas daerah Banyumas yang sudah akrab di lidah masyarakat Indonesia. Karena banyak peminatnya, kini banyak bermunculan pedagang Mendoan.

Bahkan, banyak dari mereka gencar menawarkan kemitraan. Salah satunya adalah Muslih Sugandi, pemilik Mendoan Ngapak di Yogyakarta. Merintis usaha awal tahun ini, tak lama ia langsung menawarkan kemitraan usaha.

Saat ini, sudah ada lima mitra yang bergabung. Semuanya berlokasi di Yogyakarta. Mendoan Ngapak menawarkan paket kemitraan senilai Rp 3,5 juta.
Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapat satu set gerobak, satu set peralatan masak, 90 lembar tempe, bahan baku tepung, bumbu, modul cara pembuatan dan pemasaran, spanduk, dan galeri.

Untuk pelatihan karyawan, Sugandi tidak melatih langsung karena cara pembuatannya sangat mudah dan semua sudah tertera di modul.
Mendoan Ngapak dijual seharga Rp 3.500 per bungkus. Setiap bungkus terdiri dari tiga lembar tempe mendoan lengkap dengan sausnya. Mitra boleh saja menjual di atas itu selama lokasinya memungkinkan.

Kerjasama ini tidak memungut biaya royalti dan sejenisnya. "Jadi keuntungan 100% menjadi milik mitra," jelasnya. Namun, mitra wajib membeli bahan baku tempe dan bumbu dari pusat. Hal ini penting untuk menjamin standar rasa.

Selain itu, Sugandi mengklaim, tempe mendoan buatannya memiliki ciri khusus yang tidak ditemukan pada tempe lain. "Banyak pelanggan saya sangat suka," katanya.

Sugandi menargetkan, mitra usaha bisa mengantongi omzet minimal 5 juta per bulan. Dengan laba bersih 45%, mitra bisa balik modal dalam kurun waktu dua bulan sampai tiga bulan. "Yah kalau dikurangi sama biaya operasional dan bahan baku, sebulan omzet yang bisa dikantongi mencapai
Rp 3 juta," jelasnya.

Target omzet itu dengan asumsi penjualan sehari mencapai 30 bungkus hingga 35 bungkus atau 90 lembar tempe mendoan. Target itu tercapai asal lokasi berjualan strategis. Untuk lokasi berjualan tidak butuh tempat terlalu luas. Tempat dengan luas 2 meter (m) x 2 m persegi sudah cukup, dengan satu orang karyawan.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×