kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi laba dari kudapan Pablo Mexico Food


Kamis, 21 Maret 2013 / 09:47 WIB
Mencicipi laba dari kudapan Pablo Mexico Food
ILUSTRASI. Proyek Jalan Tol Cisumdawu. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Setelah panganan asal Timur Tengah, kebab, berhasil menggoda lidah masyarakat Indonesia, kini giliran kudapan Mexico yang mulai digemari. Belakangan, mulai banyak pedagang kudapan asal Mexico, terutama di kota-kota besar. Salah satunya, Pablo Mexican Food yang khusus menjual camilan, seperti Tacos, Nachos, Burritos, dan Mexican Kebab.

Anke Saputro pertama kali membuka gerai Pablo di Pejaten Village Mal pada 2010 silam. Dia terinspirasi merintis usaha ini, lantaran melihat kesuksesan bisnis kebab. "Saya terpacu untuk memasyarakatkan kudapan Mexico, apalagi belum banyak yang jualan," ujarnya.

Kata Anke, biasanya makanan Mexico dijual di restoran, dengan harga mahal. Makanya, dia membuat konsep makanan cepat saji, yang menawarkan harga lebih terjangkau. Di Pablo Mexico Food dia menjual beragam kudapan, seperti Tacos, Nachos, dan Burritos.

Makanan ini semacam kebab, namun kulitnya lebih tebal, mirip tortilla (roti pipih) yang digoreng, dan dipadu dengan isi berupa daging, kacang merah dan sayuran.Beragam menu ini dibanderol Rp 15.000 per buah. "Saya optimis makanan ini bisa diterima lidah masyarakat kita, karena kaya rempah, layaknya makanan asli Indonesia," ucapnya.

Kini, Anke sudah memiliki dua gerai di Jakarta. Lalu, sejak Maret ini, dia menawarkan peluang bermitra. "Kami sudah mendapatkan deal 12 mitra yang akan buka dalam waktu dekat," ungkapnya.

Keuntungan 30%

Anke mengemas dua pilihan paket investasi. Pertama, jenis mini cafe dengan investasi Rp 75 juta. Konsep ini didesain untuk berjualan di mal.

Mitra akan mendapatkan interior, termasuk meja bar dan kursi, juga peralatan seperti kompor, oven kulkas, alat masak, bahan baku awal, serta pelatihan. Mitra harus menyiapkan tempat beruluran 6 meter persegi (m2) hingga 9 m2.

Jika, kocek Anda terbatas, bisa pilih konsep booth untuk berjualan di luar ruangan. Namun, untuk konsep booth, akan mengusung merek Nachos. Jenis dan rasa produk yang dijual sama seperti paket mini cafe, namun porsinya lebih kecil.

"Harganya juga lebih murah, mulai dari Rp 5.000 untuk ukuran kecil," jelas Anke.
Untuk memboyong paket booth, siapkan investasi Rp 29 juta. Mitra akan mendapatbooth, perlengkapan masak, pelatihan, bahan baku awal.

Anke memperkirakan, mitra bisa meraup omzet berkisar Rp 15 juta-Rp 30 juta sebulan, tergantung jenis paket.  Dengan keuntungan bersih 30%, mitra ditargetkan sudah balik modal kurang dari setahun.

Pengamat waralaba dari Franchise Technology Utomo Njoto menilai, orang Indonesia masih cukup terbuka dengan jenis rasa baru. Namun, dia mengingatkan, pemilik gerai harus pintar-pintar mengemasnya. "Kalau camilan, orang rata-rata mau coba-coba, tapi rasanya harus enak," ujarnya.

Namun, Utomo bilang, harga Rp 15.000 untuk hitungan snack termasuk cukup tinggi, dan biasanya untuk kalangan menengah ke atas. "Makanya, perlu dicermati, apakah bisa mencapai target omzet yang dibuat pusat. Pertimbangkan pula pemilihan lokasi yang tepat. Lokasi harus sesuai target konsumen yang dibidik," sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×