kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi laba usaha Ayam Jeruk Ny. Lusi


Jumat, 19 April 2013 / 11:18 WIB
ILUSTRASI. Jangan Lakukan 5 Kebiasaan Ini Jika Tidak Ingin Terkena Stroke


Reporter: Pravita Kusumaningtias, Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tak sulit menemukan gerai makanan yang menawarkan menu olahan ayam. Supaya bisa bersaing dengan kompetitor, pemain baru di bisnis kuliner ayam memang harus punya ciri khas. Salah satunya, gerai Ayam Jeruk Ny. Lusi yang dirintis oleh Timotius Stefanus.

Sesuai namanya, menu ayam ini menggunakan jeruk, dalam sausnya. Jadi, ada paduan rasa asam dan pedas. "Ini kolaborasi cita rasa Indonesia dan Tionghoa," kata Timotius berpromosi.   

Tidak hanya menyediakan ayam jeruk, tempat makan yang banyak dikunjungi anak muda ini juga menawarkan olahan ayam lainnya, seperti ayam panggang madu dan ayam goreng ketumbar Setiap porsi makanan di gerai Ayam Jeruk Ny. Lusi dibanderol Rp 22.000 untuk ayam tanpa nasi, hingga Rp 62.000 untuk paket ayam lengkap.

Ketika merintis usaha ini awal tahun lalu, Timotius hanya menerima pesanan catering. Namun, banyak pelanggan yang menyarankannya untuk membuka gerai. Maka pada Juli 2012, Timoty membuka gerai perdana di Mall of Indonesia, Kelapa Gading. Ternyata menu yang ia tawarkan punya banyak peminat. “Dalam 7,5 bulan, saya sudah balik modal,” klaimnya.

Usaha kuliner ini memang terbilang menarik. Buktinya, pada April ini, Ayam Jeruk Ny. Lusi juga menyabet Juara Kedua ITB Entrepreneurship Challenge 2013 untuk kategori start up. "Kekuatannya terdapat pada rasa ayam yang khas. Lusi itu singkatan dari Lezat, Unik, Sehat, dan Istimewa,” tutur Timotius.

Laba bersih 25%

Berbekal besarnya minat konsumen, Timotius pun berani menawarkan kemitraan Ayam Jeruk Ny. Lusi mulai tahun ini. Tertarik menjajal usaha ini? Siapkan investasi sebesar Rp 96 juta.

Mitra akan mendapatkan sewa tempat di mal dengan luas sekitar 9,5 meter persegi, peralatan, kemasan lengkap, perlengkapan marketing, pelatihan karyawan, dan bahan baku. Karena paket sudah termasuk sewa tempat, maka nominalnya bisa bervariasi, tergantung tempat yang dipilih mitra.

Ia pun tidak memungut biaya royalti dari mitra. Hanya, mitra wajib membeli ayam sudah siap saji dari pusat. "Jadi, mitra hanya tinggal menjual. Ini untuk memastikan kesamaan rasa," ujar Timotius.

Gerai mitra diproyeksikan bisa meraup omzet Rp 40 juta sebulan. Keuntungan bersih ditargetkan 25%-30%. Jika berjalan mulus, mitra bisa balik modal sekitar setahun. Ke depan, selain mencari mitra, Timotius juga sedang mencari jaringan untuk menembus pasar swalayan.

Pengamat waralaba, Erwin Halim bilang, calon mitra harus mencermati proyeksi keuangan dari pusat. Sebab, meski nampaknya berprospek baik, gerai Ny Lusi yang berada di Mall of Indonesia usianya pun belum genap setahun.

Selain itu, Ny. Lusi belum memiliki perbandingan gerai, karena baru memiliki satu. Erwin menilai, satu gerai belum bisa dijadikan acuan, apakah omzet gerai di tempat yang lain akan sama atau setidaknya mendekati pencapaian gerai milik pusat.

“Sebaiknya, saat menawarkan kemitraan, pusat punya minimal tiga gerai. Kalau pun baru satu, sebaiknya pusat punya proyeksi keuangan yang jelas,” sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×