Reporter: Revi Yohana | Editor: Tri Adi
Selain rasanya yang enak, kue tar juga berfungsi sebagai pelengkap perayaan, seperti ulang tahun. Makanya, kue ini tetap banyak dicari. Melihat peluang itu, Delli Cake Mart menawarkan kemitraan toko kue tar dengan investasi Rp 130 juta. Omzet ditargetkan Rp 60 juta per bulan.
Selama ini, kue tar identik dengan perayaan tertentu. Contohnya pada saat perayaan ulang tahun, kue ini termasuk yang paling banyak dicari. Selain ulang tahun, kue tar dapat digunakan sebagai kado di hari kasih sayang.
Sebagai kue perayaan, tentu kue tar tak pernah sepi peminat. Tak heran, bila kue tar ini termasuk yang wajib tersedia di setiap toko kue. Salah satu toko yang mengusung kue tar sebagai kue andalan adalah Delli Cake Mart.
Berdiri di 2011, Delli Cake Mart langsung menawarkan kemitraan saat itu juga. Delli Cake Mart sendiri berada di bawah kendali Takadeli Cake Boutique yang sudah ada sejak 2003 di Batam. "Pendiri dan pemiliknya sama," kata staf marketing Delli Cake Mart, Budi Pribadi.
Di Jakarta, Delli Cake Mart baru memiliki dua gerai yang berlokasi di Jalan Dr. Saharjo dan Jalan Buaran. Satu dari gerai itu milik mitra.
Selain kue tar, Delli Cake Mart juga menjual aneka roti serta kue lainnya, seperti cup cake, bolu, lapis legit, serta cookies. Untuk kue tarnya sendiri tersedia pilihan dalam bentuk tiga dimensi. "Sementara untuk cupcakes disediakan lebih dari 100 varian bentuk, sehingga pelanggan punya banyak pilihan," ujar Budi.
Harga jual kue-kue tersebut bervariasi. Untuk roti dijual mulai Rp 3.500. Sementara cup cakes berkisar Rp 15.000-Rp 25.000, dan kue tar mulai Rp 70.000 hingga jutaan rupiah. "Yang mahal itu kue tar dekorasi," kata Budi.
Dalam kerja sama kemitraan ini, Delli Cake Mart mematok biaya investasi Rp 130 juta. Biaya itu termasuk franchise fee selama 5 tahun. Mitra akan mendapat seluruh kebutuhan untuk membuka toko kue. Di antaranya interior, lemari kaca (show case), seragam, alat promosi, seperti neon box, instalasi AC dan listrik. Mitra hanya perlu menyediakan tempat berukuran 20 hingga 30 meter persegi.
Omzet mitra ditargetkan Rp 2 juta per hari, atau Rp 60 juta per bulan. Delli Cake Mart menerapkan sistem bagi hasil. Mitra hanya mendapat 30% dari omzet bulanan atau sekitar Rp 18 juta. Adapun 70% untuk Delli Cake Mart pusat. Dari bagi hasil 30% itu, mitra masih mengeluarkan biaya operasional per bulan sehingga diperoleh laba bersih.
Delli Cake Mart sendiri menargetkan mitranya bisa balik modal dalam waktu 19 bulan. "Sistem bagi hasil karena pasokan kue semua dari kami dan kami yang mengantar setiap hari dan jika tidak laku kami juga yang menanggung return," jelas Budi.
Mitra Delli Cake Mart yang berlokasi di Buaran, Timotius Lingga mengaku, tertarik karena toko kue ini memberikan jasa kue dengan karakter sesuai dengan pesanan (icing cake). Sejauh ini, kata Timotius, kebanyakan pemain icing cake hanya menyasar kelas menengah ke atas. "Dilihat dari tawaran harganya, Delli Cake Mart menyasar kelas menengah ke bawah," ujarnya.
Dalam sehari, omzet tokonya berkisar Rp 1,6 juta-2 juta. Sementara dalam sebulan rata-rata mencapai Rp 60 juta. Setelah bagi hasil, bagiannya sendiri Rp 18 juta. Dari situ laba bersihnya Rp 8 juta. Setelah hampir 10 bulan berjalan, Timotius belum balik modal. "Target balik modalnya 19 hingga 25 bulan," katanya.
Delli Cake Mart
Jl. Dr. Saharjo No. 179
Jakarta Selatan
Telp: 021-2302263
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News