kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi peluang bisnis ayam bakar


Rabu, 22 Januari 2014 / 16:55 WIB
Mencicipi peluang bisnis ayam bakar
ILUSTRASI. Logam mulia emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam).


Reporter: Tri Sulistiowati, Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

Bisnis kuliner olahan ayam kian menjamur. Ini ditandai dengan makin banyaknya pengusaha terjun ke bisnis. Mayoritas dari mereka menyajikan ayam bakar dan ayam goreng sebagai menu andalan. Salah satu pemainnya adalah Triana Indrian yang mengusung brand Ayam Bakar De'lila di Beji Timur, Depok, Jawa Barat.

Selain olahan ayam, resto yang berdiri sejak Desember 2011 ini juga menyajikan menu lain seperti lele goreng. "Tetapi menu andalan kami adalah ayam bakar, kami memakai ayam kampung," kata Triana.

Ciri khas lainnya, kata  Triana, terletak pada sambalnya yang beragam. Aneka menu di restoran ini dibandrol mulai harga Rp 15.000 - Rp 22.000 per porsi. Untuk memperluas jaringan usaha, ia resmi membuka tawaran kemitraan sejak akhir 2013.

"Karena baru dibuka jadi belum ada mitranya, tetapi sudah ada yang survei dan melihat-lihat proposal investasi," tuturnya. Triana menawarkan kemitraan dengan dua paket investasi. Pertama, paket gerobak senilai Rp 25 juta.

Mitra mendapatkan booth, peralatan, baju karyawan, pelatihan dan empat meja. Estimasi omzet paket ini sekitar Rp 500.000 per hari  atau sekitar Rp 15 juta per bulan. Dengan laba 65% , mitra bisa balik modal dalam tiga sampai empat bulan.

Kedua, paket resto senilai Rp 150 juta. Mitra yang mengambil paket ini mendapat fasilitas berupa booth, resep masakan, bahan baku utama, peralatan masak,  pemasaran, seragam karyawan, dan meja kursi. "Mitra wajib menyediakan tempat yang bisa menampung 10 meja itu," terangnya.

Balik modal 8 bulan

Triana menargetkan, omzet paket ini berkisar antara Rp 500.000 - Rp 1 juta per hari. Dengan asumsi resto buka tiap hari, maka mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 15 juta - Rp 30 juta saban bulan.

Dengan laba bersih sebesar 65% dari omzet, mitra bisa balik modal dalam waktu delapan bulan. Namun pencapaian target itu sangat bergantung kepada lokasi usaha. Makanya, mitra harus memilih tempat yang strategis. "Nanti, kami survei dulu lokasinya," jelasnya.

Dalam kerjasama ini, pusat tidak mengutip biaya royalti maupun franchise fee. Kerjasama juga tidak dibatasi waktu alias selamanya. Tetapi, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat, khususnya racikan bumbu dan sambal.

Konsultan waralaba, Khoerussalim Ikhsan menyarankan agar Ayam Bakar De'lila membuka cabang terlebih dahulu sebelum membuka kemitraan. Tujuannya, agar calon mitra percaya dengan kemampuan pemilik dalam menjalankan bisnis.

Menurutnya, tidak cukup menjaring mitra dengan menjanjikan target balik modal cepat. "Dia juga harus banyak belajar mengenai waralaba agar konsep yang diberikan dapat dijalankan," ujarnya.

Ada baiknya, pemilik waralaba bergabung dengan komunitas tertentu agar bisa dengan mudah memperkenalkan brand usahanya.          

Ayam Bakar De'lila
Orchid Town House, Beji Timur, Depok, Jawa Barat                                                                                                                                                      Telp. 081510562438

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×