kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi peluang bisnis mi ayam pedas


Selasa, 10 Desember 2013 / 15:34 WIB
ILUSTRASI. McD Diskon Mantap 20% hadir selama minggu terakhir bulan Juli 2022


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Mi ayam termasuk salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia. Pantas saja jika mi ayam dijuluki sebagai kuliner sejuta umat. Kita pun bisa dengan mudah menemukan gerai-gerai yang menyajikan makanan asli China ini di sepanjang jalan. Menu olahan mi ayam pun kian bervariasi.

Tengok saja penjaja mi ayam bernama Saiyo asal Bantul, Yogyakarta. Mengusung brand Miyada, ia menawarkan mi ayam dengan berbagai level kepedasan. Miyada sendiri merupakan singkatan dari mi ayam pedas.

Mendirikan usaha tahun 2012, Saiyo lalu menawarkan kemitraan pada medio tahun ini. Hingga kini, Saiyo sudah punya empat gerai di Yogyakarta. “Satu gerai milik saya dan sisanya mitra,” ujarnya.

Saiyo mengklaim, keunikan Miyada dibandingkan kompetitornya terletak pada bumbu ayam dengan pedas yang bertingkat, yakni mulai level nol sampai lima.

Miyada juga menyajikan mi hijau yang terbuat dari bayam dan wortel bagi penggemar sayur-sayuran. Satu porsi mi ayam dibanderol seharga Rp 6.000. “Kami membidik masyarakat menengah bawah,” kata dia.

Anda tertarik? Saiyo menjual paket usaha Miyada seharga Rp 2,5 juta. Mitra akan mendapatkan pelatihan produksi, seragam karyawan, peralatan masak, seperti kompor, panci, media promosi, serta bahan baku awal berupa mi mentah, minyak ayam, dan bumbu khas Miyada.

“Pokoknya mitra sudah bisa langsung berjualan,” tandas Saiyo. Meski demikian, mitra harus menyediakan peralatan makan serta membayar sendiri biaya sewa tempat usaha.

Menurut estimasi Saiyo, mitra bisa mengantongi omzet Rp 3 juta per bulan. Dengan laba bersih 40%, modal mitra sudah kembali dalam tiga bulan. “Ada mitra yang BEP dalam satu bulan karena bisa jual 25 - 30 porsi mi ayam per hari,” ucapnya.

Untuk bahan baku mi ayam wajib dibeli dari pusat. Menurutnya, dalam sebulan mitra menghabiskan bahan baku mi sebanyak 50 kg. Bahan baku sebanyak itu dihargai Rp 500.000. Namun, minyak ayam dan bumbu khas Miyada dijual terpisah. Yang jelas, mitra menghabiskan 50% dari omzet untuk membeli bahan baku.

Untuk sementara, Saiyo memprioritaskan calon mitra di Yogyakarta. Namun, tahun depan ia berharap bisa mendapat mitra di luar Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×