kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,97   -11,52   -1.25%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi peluang gurih bisnis camilan


Kamis, 09 Januari 2014 / 15:04 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas siang ini, Kamis (18/8/2022), produksi Antam dan UBS di Pegadaian. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Mengonsumsi camilan di kala senggang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Itu sebabnya, bisnis camilan seakan tidak pernah ada matinya. Peluang ini pun ditangkap oleh Arie Mone, pemilik PT Usaha Anak Bangsa.

Lewat bendara usaha t ersebut, Arie memiliki sejumlah produk camilan seperti Dstar Crepes, Agung Cup Manise, Agung Bakar Kaca, Orange Juice dan Coffee Paste. Selain itu juga ada Bubble Pink, Cendol Anti Galau, Mie Ayam Juragan dan Baso Solo Mas Edi.

Agar usahanya terus berkembang, Arie menawarkan paket kemitraan lewat brand Rumah Jajan (RJ) sejak 2009. Lewat Rumah Jajan, mitra bisa menjual kesembilan produk di atas. Tak hanya itu, Arie menyediakan tiga produk baru lain kepada mitra, yakni siomay, cireng dan teh. Lantaran cukup banyak produk yang bisa didapat, mitra harus merogoh kocek Rp 150 juta, termasuk sewa tempat Rp 30 juta setahun pertama.

Dengan dana kemitraan sebesar itu, mitra akan dibantu untuk mencari lokasi, menerima mesin kasir, duabelas jenis camilan, banner, billboard,  dicarikan pegawai, plus seragam dan perlengkapan lainnya. "Pokoknya investor tau beres saja," kata Arie. Dalam tawaran usaha ini, Arie tidak memberlakukan franchise fee dan royalty fee.  

Lokasi yang dibutuhkan untuk menjajakan kuliner ini terbilang cukup besar sekitar 5 x 12 meter persegi (m²). Dalam satu gerai, Arie menyiapkan lima karyawan. Sementara, harga jual berkisar Rp 3.000 hingga Rp 10.000 per buah tergantung jenis produk.

Untuk memulai bisnis ini, mitra hanya perlu menyiapkan modal, lokasi usaha dan karyawan bila ada. Tetapi kebanyakan para investor kesulitan untuk mendapatkan karyawan dan lokasi yang pas. Akhirnya Arie memberi layanan untuk penyediaan lokasi dan SDM.

Kembangkan produk

Arie juga bisa membantu para mitra untuk mendapatkan pinjaman modal untuk memulai bisnis. Ia juga akan memberikan konsultasi dan edukasi kepada calon mitra yang baru masuk di bisnis kuliner. Dari hitungan Arie, dalam waktu 14 bulan, mitra sudah bisa mendapatkan kembali modal awal, dengan asumsi pendapatan sekitar Rp 86 juta per bulan.  

Saat ini Arie sudah memiliki 10 mitra untuk Rumah Jajan dan 160 mitra untuk berbagai produk yang terpisah-pisah. Rata-rata jika ditawarkan kemitraan per produk, paketnya senilai Rp 13 juta per produk.

Tahun ini, Arie optimistis usahanya akan berkembang pesat dan menggaet mitra dua kali lipat dari sebelumnya. Ia akan terus mengembangkan produk jajanan dan tetap menawarkan harga produk yang terjangkau. "Selain itu, akan diberikan desain kemasan sampai dengan desain ruang yang menarik untuk mengundang perhatian dan rasa penasaran konsumen," katanya.

Pengamat Waralaba, Erwin Halim mengatakan, dengan biaya investasi sebesar itu dan fasilitas yang didapat mitra, kemitraan ini tidak bisa dibilang murah. Kemitraan ini termasuk medium. "Calon mitra sebaiknya benar-benar memahami karakteristik pasar dan hitung bisnis hingga balik modal," kata Erwin.   

PT Usaha Anak Bangsa
Ruko Harapan Indah Blok FA No 7, Bekasi, Jawa Barat     

Telp: 021-26830000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×