Reporter: Dinda Audriene Muthmainah | Editor: Havid Vebri
Tawaran kemitraan es krim terus bermunculan. Tawaran terbaru datang dari Intan yang mengusung brand Mr. Freez Es Potong Singapore di Depok, Jawa Barat. Berdiri Oktober 2014, tak lama ia langsung menawarkan kemitraan. Saat ini, Mr. Freez Es Potong Singapore sudah memiliki dua mitra yang berlokasi di Cibinong dan Depok.
Mr. Freez Es Krim Potong Singapore memiliki 11 varian rasa. Antara lain cokelat, vanilla, stroberi, cookies cream, cappuccino chocochips, green tea, alpukat, batavia, mocca, dan durian.
Menurut Intan, es krim potongnya memiliki ukuran lebih besar dan padat dibanding es krim potong Singapore lainnya. Selain itu, khusus es krim rasa durian dibuat langsung dari daging durian. “Jadi seperti makan durian sungguhan dan karena itu harganya juga berbeda, dia paling mahal sendiri yakni Rp 15.000 per potong,” jelas Intan.
Dalam kemitraan ini, Intan mematok biaya investasi Rp 4 juta. Mitra akan mendapatkan booth portable, es krim 20 batang atau 200 potong, pisau es, talenan, alas roti 200 lembar, sarung tangan 100 buah, banner, stiker, 10 mika plastik, pelatihan dan seragam karyawan. "Kerjasama ini bersifat selamanya dan tidak ada pungutan royalty fee di tiap bulan," jelas Intan.
Dalam sehari, penjualan bisa mencapai 20 potong–25 potong es krim. Satu potong es krim dijual dengan harga Rp 10.000–Rp 15.000. Dengan harga tersebut, mitra bisa mengantongi omzet hingga Rp 200.000 per hari atau Rp 6 juta sebulan.
Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, keuntungan bersih yang didapat mitra sekitar 40% dari omzet. Bila mitra berjualan setiap hari, diprediksi bisa balik modal dalam dua sampai tiga bulan. “Mitra kadang kan ada yang hari ini jualan, besok enggak. Jadi tergantung mitranya juga,” tutur Intan.
Lokasi juga menentukan kinerja usaha mitra. Menurut Intan, lokasi berjualan harus strategis dan ramai dilalui orang. "Kalau di perumahan harus padat penduduk biar banyak pembelinya,” ujarnya.
Biasanya bila lokasi berjualan ramai, tidak sampai dua minggu mitra sudah membeli bahan baku dari pusat. Dalam kerjasama ini, Intan memang mewajibkan mitra membeli bahan baku darinya. Harga bahan baku ini dibanderol Rp 60.000–Rp 75.000 per batang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News