Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Nama Tukul Arwana sebagai pekerja seni hiburan sudah melegenda. Belakangan, ia mulai merambah usaha kuliner, dengan mengusung brand Bakso Tukul Arwana.Usaha bakso yang dirintis awal 2013 ini diklaim punya ciri khas atau kelebihan.
Staf Pengembangan Bisnis Bakso Tukul Arwana, Christiono Tani mengklaim, ada dua nilai lebih bakso ini. Pertama, menyajikan makanan sehat, lantaran bakso ini terbuat dari murni olahan daging sapi, bukan oplosan. “Kami juga tidak pakai bahan pengawet,” bebernya.
Kelebihan kedua, yaitu memiliki tiga pilihan rasa kuah: kuah original, kuah miso dan kuah asam pedas.
Selain itu, ada enam menu yang bisa dipilih, yaitu bakso original, bakso barbeque madu, kwetiau goreng, nasi goreng, bakso siomay dan bakso telur. Satu porsi dibanderol mulai dari Rp 11.500 hingga Rp 24.500.
Gerai perdana Bakso Tukul Arwana berlokasi di Jakarta. Ketika dirintis, usaha ini langsung menawarkan kemitraan. Saat ini, ada empat gerai mitra yang segera dibuka. Mitra tersebut tersebar di Jakarta, Kudus, Batam dan Pekanbaru.
Empat paket
Ingin bergabung dengan Bakso Tukul Arwana? Ada empat paket yang bisa dipilih, yaitu paket food court (luas 16 m²) senilai Rp 75 juta. Paket mini resto (40 m²) Rp 130 juta. Lalu, paket Resto cafe (80 m²) seharga Rp 225 juta, dan Platinum (120 m²) senilai Rp 275 juta.
Sebagai gambaran, paket platinum dapat menampung 56 orang. Seluruh paket tersebut sudah termasuk biaya franchise selama lima tahun. “Yang membedakan paket tersebut yaitu jumlah dan jenis perlengkapan, dekorasi interior serta bahan baku awal yang didapat mitra,” ujar Christiono.
Di luar itu, mitra wajib menyediakan tempat berjualan. Tukul juga mengutip biaya royalty 5% dari omzet bulanan mitra, plus management fee 1% dari laba bersih per bulan.
Christiono memperkirakan, mitra bisa mengumpulkan omzet berkisar Rp 50 juta hingga Rp 120 juta sebulan, tergantung jensi paket yang dikelola mitra. Keuntungan bersih mitra ditargetkan 10%-15% dari omzet. Dengan demikian, mitra diharapkan sudah bisa balik modal sekitar 1,5 tahun.
Konsultan Waralaba Khoerussalim Ikhsan menilai, usaha yang menggunakan nama artis sebagai branding punya kelebihan dan bisa cepat tenar. Namun, hal itu tidak menjamin pelanggan akan kembali lagi.
Ada dua faktor utama yang mendukung kesuksesan di bisnis kuliner. Pertama, rasa yang enak. “Kalau manajemennya bilang jualan bakso sehat, semua penjual juga akan bilang seperti itu. Yang pasti, pelanggan itu mencari makanan yang enak,” tutur Khoerussalim.
Syarat kedua, sistem manajemen yang profesional. menruutnya, sudah ada beberapa contoh bisnis artis yang berhenti di tengah jalan, karena tidak fokus.
Ia bilang, Tukul Arwana tidak mungkin menjalankan bisnis kuliner di tengah kesibukannya. Maka, ia harus menyerahkan sepenuhnya ke kalangan profesional yang bisa membawa Bakso Tukul Arwana digemari konsumen.
“Seperti Inul Vizta. Di situ Inul dijadikan branding, namun pengelolaan diserahkan ke tangan profesional, sehingga kita lihat para pelanggan puas,” bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News