kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencoba peruntungan bisnis serabi Yogya


Jumat, 21 Februari 2014 / 18:39 WIB
Mencoba peruntungan bisnis serabi Yogya
ILUSTRASI. BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca besok hujan lebat, provinsi berikut ini dalam status Siaga dan Waspada bencana. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

Serabi merupakan satu dari sekian banyak jajanan tradisional asli Indonesia yang masih populer sampai saat ini. Rasa gurih serabi dengan tambahan kuah gula merah kental nan manis membuat kudapan ini digemari banyak orang.

Itu juga yang membuat peluang bisnis berjualan serabi menjanjikan. Salah satu pemain di bisnis ini adalah Selamet Rifai yag mengusung brand Serabi Pratama Sejahtera sejak akhir tahun 2006 di Yogyakarta.

Pria yang akrab disapa Rifai ini mengklaim, serabi buatannya berbeda dengan serabi lainnya. "Serabi bikinan saya memiliki racikan khusus," klaimnya.
Rifai membuat 10 varian rasa, antara lain original, coklat, stroberi, keju, blueberry, nangka dan kacang. Serabi Pratama dibanderol harga mulai Rp dari 1.500 hingga Rp 2.000 per biji. "Semua rasa harganya sama," kata Rifai.

Untuk mengembangkan bisnisnya, di tahun 2007 ia mulai membuka tawaran kemitraan. Saat ini, ia sudah memiliki 12 gerai yang tersebar di Banjarmasin, Palangkaraya, Balik Papan, Kota Baru, Kalimantan, Batam dan Sumatera. "Rinciannya, dua milik pusat di Yogya dan sisanya milik mitra," terangnya.

Tertarik menjadi mitra usaha Serabi Pratama Jaya? Rifai mematok biaya investasi senilai Rp 22 juta. Dengan investasi itu, mitra berhak mendapatkan peralatan lengkap membuat serabi, bahan baku awal, buku panduan, brosur dan pelatihan selama satu minggu.

Rifai mengatakan, untuk menunjang penjualan di awal bulan, pihaknya menerapkan sistem promosi dengan membagikan Serabi Pratama Sejahtera secara gratis di gerai yang baru buka. Tujuannya agar konsumen bisa mencicipi dan mengenal rasa serabi buatannya secara cuma-cuma.

Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, biasanya ia satu gerai mitra bisa menghabiskan 300 serabi dalam sehari. Artinya, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 18 juta saban bulan.

Setelah dikurangi biaya sewa tempat, pembelian bahan baku secara periodik, biaya transportasi dan gaji karyawan, mitra dapat meraup laba bersih sekitar 30%. Dengan laba sebesar itu, mitra bisa kembali modal dalam waktu empat bulan sejak memulai usaha.

Pihak pusat memungut biaya royalti 5% dari omzet mitra. Mitra juga wajib memberi bahan baku utama dari pusat. "Untuk bahan baku wajib dari pusat agar kualitas rasa Serabi Pratama bisa terjaga," katanya.

Ia masih gencar menggaet kemitraan. Di tahun ini ia akan melebarkan usahanya hingga Bali. Sementara dalam waktu dekat ia akan membuka gerai baru di Batam dan Makasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×