kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencolok tawaran usaha cilok


Senin, 08 Desember 2014 / 15:30 WIB
Mencolok tawaran usaha cilok
ILUSTRASI. Incar kenaikan penjualan 10%, begini strategi yang disiapkan Inocycle Technology Group (INOV)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Cilok yang merupakan camilan khas Jawa Barat yang berasal dari singkatan aci dicolok ini tidak hanya diminati oleh masyarakat Jawa Barat, tapi juga masyarakat suku lainnya. Ini terbukti makin banyaknya bermunculan penjual panganan dari tepung kanji yang memiliki tekstur kenyal dan disajikan dengan bumbu kacang ini di berbagai tempat.

Kesempatan ini pun tidak dilewatkan Anton Haekal dan Rendy Lesmana yang mendirikan usaha cilok pada April 2012 di Malang, Jawa Timur dengan merek Republik Rakyat Cilok (RRC). Anton bilang, nama tersebut diambil agar lebih menarik perhatian orang. Saat ini RRC memiliki 5 gerai cilok di Malang, Surabaya, dan Gresik.

Dua gerai di antaranya milik sendiri. RRC menyajikan cilok yang dibentuk bakso dan ditusuk kemudian dibakar seperti sate. Selain itu, RRC juga menyajikan cilok goreng dan cilok isi tahu.

Jika berminat menjadi mitra, RRC menawarkan paket investasi Rp 7,5 juta. Nantinya mitra akan mendapatkan booth, pelatihan, resep, fasilitas promosi dan bahan baku awal sebanyak 5 kg cilok. Anton juga memperbolehkan mitra menggunakan atau membuat booth sendiri. Jika begitu biaya investasi dikurangi Rp 2 juta.

Kemitraan ini tidak memiliki jangka waktu kerjasama dan tidak ada pungutan biaya royalti. Hanya saja setiap bahan baku habis, mitra wajib membeli bahan baku berupa cilok dan saus kacang ke pusat. Saat mengirim bahan baku ke mitra, cilok dalam keadaan beku dan nantinya tinggal dihangatkan dan dibakar.

Harga jual dibanderol Rp 2.500 per tusuk berisi tiga cilok. Jika bisa menjual 200 tusuk per hari, omzet yang bisa diraih sekitar Rp 500.000 per hari. Sehingga dalam sebulan, mitra mendapat omzet hingga Rp 17 juta.

Jika dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, dan karyawan, laba bersih bisa mencapai 45% dari omzet. Alhasil, balik modal dalam satu bulan hingga dua bulan. Anton mengklaim, kelebihan RRC adalah bahan baku berkualitas yang dicampur daging sapi.

"Sehingga rasanya lebih gurih dan tidak lembek. Saus kacangnya juga banyak variasi, meski pedas tapi segar," kata Anton. Hingga akhir tahun 2014, Anton menargetkan menambah 3 mitra lagi di Jawa Timur. Saat ini mitra banyak berasal dari Jawa timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×