kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencolok untung dari pengisian daya ponsel pintar via ReCharge


Sabtu, 23 Februari 2019 / 09:50 WIB
Mencolok untung dari pengisian daya ponsel pintar via ReCharge


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ponsel pintar kini telah menjadi kebutuhan wajib saat ini. Malah, sebagian aktivitas kini sudah bertumpu ke gadget tersebut. Tak jarang, para pengguna ponsel pintar kerap menyimpan baterai cadangan untuk berjaga-jaga saat daya baterai ponsel kedodoran karena kebanyakan pemakaian.

Lantas muncul baterai cadangan yang bernama powerbank. Tapi, kebutuhan baterai cadangan itu kini seolah tidak terlalu dibutuhkan lagi, terutama saat tidak bepergian jauh. Melihat kondisi tersebut, ada start up yang mencoba memenuhi kebutuhan pengisian daya bagi ponsel pintar, yakni ReCharge.

Di bawah naungan PT Jalan Terus Saja, start up ini menyediakan layanan powerbank berbagi kepada pengguna. Caranya, cukup mengunduh aplikasi ReCharge dan mendaftar sebagai pengguna dan mencari ReCharge Station terdekat dan bisa langsung meminjam satu unit powerbank.

Startup yang memulai bisnisnya pada Maret 2018 ini masih menjadi penyedia powerbank sharing pertama di Indonesia. Hasilnya pun terbilang positif.

Menurut Soni Dharmawan, General Manager Commercial and Business Development ReCharge laju bisnis dari ReCharge cukup menjanjikan. "So far sambutannya positif. Pertumbuhan pendapatan secara month to month bisa lebih dari 100%. Sedangkan untuk pengguna, setiap bulannya terus bertambah sekitar 30%, ujarnya kepada KONTAN.

ReCharge menawarkan penyewaan powerbank berkapasitas 4000 mAh dengan tarif Rp 10.000 per hari. Power bank tersebut sudah dilengkapi tiga jenis sambungan, yaitu lightning, micro USB, dan USB tipe C sehingga bisa digunakan jenis ponsel pintar apapun. Saat ini layanan ReCharge sudah tersebar di Jabodetabek dengan jumlah 340 titik ReCharge station.

Selain memberi layanan berbagi powerbank, ReCharget juga memberiken kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi mitra usaha. Kerja sama ini berupa penyediaan ReCharge Station di tempat usaha mitra.

Nah, mitra ternyata tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. "Selain mendapatkan charging station, mitra juga punya akses untuk menampilkan iklan digital di mesin kami, yang dilengkapi dengan screen, jadi mitra tinggal menyiapkan konten saja, terangnya.

Dengan sistem usaha tersebut, ReCharge tahun ini mulai ekspansi di luar Jabodetabek. Terutama di kota besar yang ada di Jawa hingga Bali. Kalau tidak ada halangan, ekspansi tersebut sudah bisa berjalan mulai Maret 2019 secara bertahap.

Ekspansi ini dilakukan dalam upaya mencapai target ReCharge untuk bisa melayani 30.000 transaksi per hari pada akhir Desember 2019. Saat ini transaksi harian ReCharge adalah 1.500–1.800 transaksi per hari.

Selain ekspansi wilayah, ReCharge juga tengah menyiapkan produk terbaru pada tahun ini yang masih tahap pengkajian sehingga Soni belum bersedia memberikan detail informasi lebih lanjut.

Langkah ekspansi tersebut tidak terlepas dari upaya ReCharge mengamankan pendanaan seri A sebelum Juni 2019 nanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×