Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siapa yang tak kenal burger? Kudapan asal Amerika ini tentu sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia. Meskipun bukan makanan utama orang Indonesia, masyarakat sering menjadikan burger sebagai alternatif untuk mengenyangkan perut.
Tak heran jika bisnis burger di tanah air cukup menjamur. Mulai burger murah kelas kaki lima hingga resto bintang lima, makanan siap saji yang memiliki menu andalan burger.
Menjamurnya gerai burger kaki lima menunjukkan bahwa pasar menengah masih menarik untuk digarap. Semakin banyak kalangan yang ingin menikmati kudapan berbahan dasar roti ini dengan harga lebih terjangkau.
Flip Burger melihat peluang tersebut dan mulai menggarapnya. Lewat sub-brand Burger Brader yang diluncurkan sejak awal tahun ini. Kami ingin masuk ke kalangan yang suka burger tapi tidak bisa menjangkau Flip Burger karena jauh atau harganya kurang terjangkau, jelas Sandy Soerianata, General Manager Flip Burger pada KONTAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pekan lalu.
Saat ini Burger Brader telah memiliki 2 gerai di kawasan Lebak Bulus dan Pasar Santa, Jakarta Selatan. Sandy menjelaskan Burger Brader mengusung konsep booth sehingga bisa menyasar beberapa lokasi seperti kampus, kantin sekolah, foodcourt maupun swalayan.
Burger Brader menawarkan 5 varian menu burger yang dibanderol dengan harga terjangkau, mulai Rp 15.000–Rp 25.000 per potong. Gerai ini menawarkan ekstra topping seperti telur, keju, dan smoke beef yang dibanderol Rp 4.000. Selain itu tersedia juga menu lain seperti hotdog dan cheese hot dog yang dibanderol Rp 13.000–Rp 16.000.
"Sekarang ini trennya setiap jenis makanan pasti ada versi murahnya. Nah, Burger Brader ini versi murah Flip Burger tapi tetap kami jaga kualitasnya. Olahan dagingnya sama, hanya saja ukurannya lebih kecil dan bumbunya beda sedikit," terang Sandy.
Tak hanya harga jual saja yang lebih murah, Sandy juga menjelaskan jika Burger Brader juga menawarkan kemitraan dengan nilai investasi yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Flip Burger. Sebelumnya ia menawarkan kemitraan bernama Flip Burger. Namun investasinya cukup mahal, karena bisa bisa miliaran rupiah per gerainya.
Ia bilang kini nilai investasi yang perlu disiapkan mitra agar bisa mendirikan satu gerai Burger Brader cukup kisaran Rp 75 juta. Tapi perlu diingat nilai investasi ini di luar biaya sewa tempat dan renovasi gerai yang semuanya harus ditanggung oleh mitra sendiri. Calon investor bisa menyiapkan lokasi usaha dengan luas ruangan sekitar 12 meter persegi (m²) sampai 15 m².
"Modalnya di bawah Rp 100 juta. Bagi yang tertarik usaha burger. Burger Brader investasinya lebih terjangkau," tandasnya. Dengan asumsi omzet bisa mencapai Rp 30 juta sebulan, proyeksi balik modal 11 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News