kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencuil peluang manis dari kue kotakan


Sabtu, 14 Desember 2019 / 12:25 WIB
Mencuil peluang manis dari kue kotakan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu camilan yang disukai banyak kalangan adalah kue brownis aneka rasa. Mulai dari rasa cokelat, keju, vanila dan lainnya. Apalagi camilan ini kini punya harga lebih murah karena diberi wadah kotak mungil yang biasa disebut dessert box.

Tak heran, permintaan terhadap brownies kotakan ini terus tumbuh. Begitu pula para pembuat kue tersebut. Salah satunya Febrianti Fathruroko yang mulai menggeluti dessert box berlabel Dapur Alya sejak Maret 2018.
 
Perempuan yang memang punya hobi membuat kue ini tertarik bergelut dibisnis dessert box setelah melihat permintaan kue tersebut tergolong menjanjikan. Oh iya, biasanya dessert box ini juga berfungsi sebagai makanan penutup selain camilan. Di atas brownies biasanya dilapisi krim aneka rasa. "Pertama coba-coba membuat dan dijual ke teman dan suka. Akhirnya saya jual via online. Alhamdullihah, responnya bagus," tuturnya kepada KONTAN.
 
Melihat respon yang positif, Febrianti mulai menambah varian menu. Ada brownis panggang, bolu jadul dan kukis. Rasanya ada milk bath, triple choco, oreo cheese, choco cheese, choco lava, serta tambahan regal dengan banderol harga Rp 29.000 per kotak.
 
Selain menjajakan via online terutama Instagram, Dapur Alya juga sudah membuka penawaran di pesan makanan milik perusahaan transportasi online.
Hasilnya, saban bulan rata-rata Dapur Alya bisa mendapatkan sekitar 400 pesanan. Dengan hasil tersebut, omzet yang ia raup berkisar Rp 15 juta per bulan. Dan biasanya, menjelang hari raya, seperti akhir tahun ini, permintaan bertambah banyak.
 
Tahun depan, ia optimistis bisa mendongkrak penjualan lebih banyak lagi yakni naik dua kali lipat dari saat ini. Dan resepnya sederhana saja, tetap konsisten memakai bahan baku premium.
 
Pemain lainnya yang juga merasakan manisnya bisnis dessert box adalah Nia Dwi Anjani, pemilik Luve Cake dari Jakarta Timur. Sama seperti Febrianti, perempuan ini juga selalu memakai bahan baku premium untuk membuat dessert box. Adapun harga yang ia patok sedikit lebih mahal dari Dapur Alya yakni Rp 38.000 per kotak.
 
Ada ragam menu yang tersedia di Luve Cake. Mulai dari melty chocolate, melty cheese, stroberi, tiramisu dan green tea dengan lapisan cake di dalamnya.
 
Lantaran hanya memakai bahan-bahan alami tanpa pengawet atau pemanis buatan, maka masa kadaluarsa kue kotakan ini menjadi terbatas. Kalau di luar ruangan cuma 48 jam saja, dan jika disimpan di lemari pendingin bisa tahan sampai lima hari.
 
Sayang, Nia tidak merinci omzet yang didapat dari bisnis dessert box tersebut. Untuk memperluas pasar, dirinya membuka kesempatan menjadi reseller Luve Cake bagi yang berminat. Ia akan memberi harga khusus bagi penjual. "Reseller kami ada di Jabodetabek dan ini memudahkan konsumen untuk memesan dessert box," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×