kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendekap empuk potensi bisnis bantal berbentuk pensil


Sabtu, 24 November 2018 / 07:00 WIB
Mendekap empuk potensi bisnis bantal berbentuk pensil


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bantal dan guling merupakan dua benda yang wajib ada di tempat tidur, selain selimut dan benda lainnya.  Jika biasanya bantal dan guling dibeli karena menambah manfaat saat tidur, kini, bantal dan guling banyak dibeli karena motif dan bentuknya.

Sebulan belakangan, bantal berbentuk pensil atau yang disebut bantal pensil ramai berseliweran di feed sosial media. Bahkan, bantal pensil mulai banyak ditawarkan di beberapa toko yang menjual perlengkapan tempat tidur seperti selimut, bedcover, sprei. Bantal pensil menjadi tren baru yang menyegarkan bisnis bantal.

Potensi tren bantal pensil ini dimanfaatkan oleh sejumlah pelaku usaha. Salah satunya, Wenny Safitri, pemilik Nadifa Collection asal Tangerang. Usaha yang baru dirintis sejak Juli 2018 lalu ini melejit berkat penjualan bantal pensil. Ia mengaku omzetnya meningkat sampai 200% karena menjual bantal pensil.

"Awalnya saya hanya memproduksi bantal guling biasa. Tapi omzetnya tidak terlalu besar. Lalu saya lihat di Instagram banyak yang cari bantal pensil, saya mulai produksi bantal pensil sejak dua bulan lalu," ungkapnya.

Wenny menjual bantal pensil secara offline maupun online lewat akun Instagram @bantalgulingpensil. Ada tiga ukuran bantal pensil yang ditawarkan Wenny. Yakni ukuran 75 cm dengan harga Rp 35.000 per unit, bantal pensil ukuran 90 cm dengan harga Rp 50.000, dan ukuran 1 meter dengan harga Rp 65.000 per unit.

Dalam sebulan, ia bisa menjual sekitar 350-500 unit bantal pensil. "Kalau di toko online, satu bulan terakhir laku 670 buah di Shopee dan 200 buah di Tokopedia," tuturnya.

Wenny mengungkapkan, pembelinya banyak yang berasal dari luar daerah, seperti Kalimantan, Serang, dan Balikpapan.

Toko Bella Vista yang ada di kawasan tekstil terpadu, Cipadu, Tangerang Selatan, Banten, juga menikmati tren bantal pensil ini. Gerai yang menjual aneka bantal ini ikut memproduksi bantal pensil dan menjualnya secara eceran maupun grosir.

"Bantal pensil ini cepat sekali habisnya. Kami stok 200 buah, belum tentu minggu depan masih ada. Ada motif-motif tertentu yang memang cepat habis, bisa habis dalam tiga hari," kata pemilik toko Bella Vista yang enggan menyebutkan namanya.

Toko Bella Vista menjual bantal pensil aneka motif Rp 25.000 per buah. Sang pemilik mengatakan, kebanyakan pelanggannya datang langsung untuk mengambil pesanan bantal pensil.

Mereka datang dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi. Bahkan, ada juga pelanggan yang pesan hingga ribuan bantal sekaligus.  

Namun, "Memang sebaiknya datang langsung ke sini karena saya tidak bisa menjamin motif yang diminta selalu ada. Kecuali kalau motifnya mau campur, itupun untuk pemesanan pertama harus datang ke sini," ujarnya.                                  

Menyasar anak-anak, bantal pensil aplikasikan motif kartun

Tak hanya menjadi peluang bisnis baru, hadirnya bantal pensil juga menjadi alternatif produk bagi anak-anak. Kebanyakan dari para pelaku usaha bantal pensil memang menyasar anak-anak. Hal tersebut bisa dilihat dari aneka motif dan gambar yang melekat pada bantal pensil.

“Saya menentukan segmentasi pasar anak kecil, karena kalangan itu yang minatnya lebih banyak,” ujar Wenny Safitri, pemilik Nadifa Collection. Ia membidik kalangan ibu-ibu, anak-anak, dan remaja dari seluruh kelas ekonomi karena harganya yang terkangkau.

Berbagai karakter kartun seperti doraemon, sesame street, mickey mouse, hello kitty dan sebagainya dipilih sebagai motif bantal pensil. Wenny juga berinovasi motif kartun yang sesuai dengan keinginan pasar.

Aneka motif kartun juga digunakan oleh toko Bella Vista demi menarik perhatian konsumen. Sebut saja,  karakter hello kitty, sesame street, tayo, cars, kerokeropi, doraemon, poni, winnie the pooh, digunakan sebagai motif bantal pensil.

"Memang motifnya anak-anak semua, bantal pensil ini kan memang banyak dicari untuk anak-anak. Biasanya motif yang paling cepat habis itu motif tayo, cars, dan poni. Motif karakter kartun anak-anak jaman sekarang kebanyakan cepat habisnya," kata pemilik toko Bella Vista yang enggan menyebutkan namanya.

Jika kebanyakan produk bantal pensil memilih motif kartun, lain halnya dengan Debora Damanik asal Bandung yang menawarkan motif berbeda. Ia menjual bantal pensil dengan motif aneka bungkus snack.

Beberapa merek snack seperti Oreo, Qtela, Indomie, Kitkat, Cornetto merupakan motif yang banyak dicari oleh konsumen. Debora membanderol bantal pensil tersebut Rp 65.000 per buah.

"Motif bungkus snack ini sebelumnya sudah tren di bantal biasa. Lalu ternyata lucu dan cocok juga dipakai di bantal pensil. Kalau motif seperti ini bisa semua kalangan pakai, bahkan anak muda juga bisa pakai bantal pensil. Saya ambil barangnya dari perajin di Bandung Barat," jelasnya.

Berbeda dengan Debora yang mengambil produk bantal pensil dari perajin, toko Bella Vista dan Nadiffa Collection milik Wenny justru memproduksi sendiri bantal pensil. Wenny mendapatkan pasokan bahan, seperti katun sprei silicon dari Pasar Cipadu, Tangerang Selatan.

Setelah membeli bahan-bahan tersebut, kemudian Wenny menjahitnya di tukang jahit langganannya “Buyung” di daerah Pasar Cipadu juga. Sedangkan toko Bella Vista memiliki tempat produksi yang dekat dengan gerai penjualannya. Karena memproduksi bantal pensil sendiri, baik toko Bella Vista dan Wenny juga menjual dalam bentuk grosir.

"Karena penjualan grosir inilah yang paling banyak peminatnya. Jadi konsumen ini ambil banyak di saya, biasanya pemesanan paling sedikit 10 buah. Lalu nanti mereka jual lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×