kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendeteksi untung dari isu tumbuh kembang anak


Sabtu, 28 September 2019 / 09:10 WIB
Mendeteksi untung dari isu tumbuh kembang anak


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak ada orang tua yang rela bila pertumbuhan sang buah hati mengalami kendala, terutama saat masih berusia balita. Misalnya,  lambat bicara atau ada gangguan motorik. Kalau sudah begini, tentu sang orang tua menjadi khawatir.

Untuk bisa menyelesaikan persoalan tumbuh kembang anak ini, biasanya sang orang tua harus pergi ke dokter khusus tumbuh kembang anak. Nah, kendala tersebut justru menjadi peluang bagi Anggita Hapsari. Hapsari yang juga seorang psikolog bersama tim mulai mengembangkan aplikasi khusus tumbuh kembang anak dengan label Dini.id.
"Kami terinspirasi kebutuhan orang tua untuk mencegah gangguan perkembangan si anak," kata Anggita yang juga sebagai salah satu pendiri Dini.id kepada KONTAN.

Baca Juga: Kenali potensi diri lewat Youthmanual

Untuk sementara aplikasi Dini.id baru tersedia dalam bentuk situs. Bagi para pengguna, terutama orang tua yang ingin memanfaatkan fitur atau layanan di start up ini langsung mengunjungi Dini.id. Setelah mendaftar, para pengguna bisa memanfaatkan fitur assesment secara online yang tidak dipungut bayaran.

Dari data yang sudah masuk, aplikasi ini akan memberikan laporan hasil tumbuh kembang anak, apakah sudah sesuai dengan perkembangan di anak seusianya atau belum. Selain itu ada notifikasi khusus  yang diberikan secara online untuk mengetahui perkembangan anak.

Aplikasi ini berharap, keberadaan evaluasi tersebut bisa menjadi pintu masuk ke fitur atau layanan lainnya. Seperti kelas stimulasi dini atau playtime activity. Karena di kelas inilah pihak Dini.id berharap bisa mendapat sumber pendapatan. "Harga satu paketnya cukup terjangkau Rp 1,2 juta untuk dua kali seminggu selama satu jam," jelasnya.

Meski belum lama beroperasi, sudah ada lebih dari 10 anggota atau klien yang bergabung di kelas tersebut. Untuk mengatasi lonjakan peserta, Anggita saat ini sudah punya delapan kelas.

Baca Juga: Start up konseling online butuh injeksi modal demi pengembangan bisnis

Kelas tumbuh kembang itu sendiri berada di taman bermain atau playground yang sudah menjalin kerjasama dengan Dini.id. Dan saat ini start up ini sudah bermitra dengan satu taman bermain yang lokasinya ada di Jakarta.

Melihat hasil tersebut, Anggita pun terus berupaya mengembangkan aplikasi dan fitur dari Dini.id. Dari sisi aplikasi, mulai tahun depan ia berencana meluncurkan aplikasi secara mobile. Selain itu juga ada fitur layanan anyar. Khusus untuk fitur layanan, Anggita untuk sementara belum mau membuka informasi.

Langkah lain yang juga masuk agenda ekspansi adalah melebarkan sayap bisnis ke wilayah lain di luar Jakarta. Namun, Anggita tidak merinci kota-kota tujuannya. Yang jelas, ia bakal lebih rutin memberikan kelas tumbuh kembang di sejumlah taman bermain.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×