kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Mendirikan sekolah futsal untuk anak kurang mampu


Kamis, 25 September 2014 / 17:29 WIB
Mendirikan sekolah futsal untuk anak kurang mampu
ILUSTRASI. Cara menyimpan dan membagikan percakapan ChatGPT.


Reporter: Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, sehingga pendidikan perilaku sejak dini penting untuk mencetak manusia yang berkualitas. Namun, terkadang lingkungan yang tidak sehat bisa membentuk perilaku anak menjadi kurang baik atau kerap di cap sebagai anak nakal.

Nah, ini menjadi keprihatinan Aditya Rahmat, sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad). Berawal dari mendapat tugas kuliah tentang kewirausahaan sosial, mahasiswa angkatan 2012 ini menjalankan bisnis yang bisa menghasilkan uang, namun fokus utamanya adalah juga bisa membantu sesama.

Dia menggagas konsep sekolah futsal untuk anak-anak kurang mampu bernama Goal Futsal Academy. Bersama dua orang rekannya yakni Fiki Hari Nugraha dan Septiar Dwi Putra, Aditya membangun sekolah futsal untuk anak-anak yang kurang mampu yang memiliki masalah pergaulan menyimpang yang berada di kawasan sekitar kampusnya di Jatinangor, Bandung.

Aditya bercerita, di sekitar kampusnya banyak anak-anak usia sekolah berkeliaran di jam sekolah dan kerap merokok. Selain itu, tidak sedikit anak remaja di sana meminum minuman keras dan menjadi anggota geng motor.

Dengan adanya Futsal Academy ini, dia ingin menyalurkan energi berlebih anak-anak tersebut ke kegiatan yang positif melalui olahraga futsal. "Anak laki-laki kan pasti suka main bola," kata dia.

Goal Futsal Academy resmi berdiri pada Oktober 2013. Saat pertama kali dibuka ada 30 anak yang ikut dan antusiasme mereka sangat besar. Setiap bulan Aditya selalu membuka pendaftaran. Latihan biasanya dilakukan setiap akhir pekan. Untuk sewa lapangan, biasanya Aditya menerapkan sistem patungan kepada anak-anak setiap kali main dikenakan biaya Rp 2.000 per orang.

Seiring berjalannya waktu, nama Goal Futsal Academy makin dikenal banyak orang. Pesertanya bukan hanya dari kalangan anak tidak mampu, baik anak yang berkecukupan juga boleh mendaftar. Dari segi omzet usaha, Aditya masih enggan menyebutkan besarannya. Namun, yang jelas pemasukan saat ini masih berasal dari donatur, dan dari kocek pribadi untuk biaya operasional seperti pembelian bola atau upah pelatih. Ke depannya dia berencana membuat sovenir yang bisa dijual dan bisa menghasilkan pemasukan lebih banyak.
Aditya juga mengusung kelas pendidikan karakter di tempat itu. Anak-anak dapat bercerita dan berbagi permasalahannya.
Ini mengantarkan Aditya memenangkan kompetisi wirausaha sosial bernama Ashoka Young Change Maker besutan asosiasi wirausahawan sosial.        n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×