kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rumah BUMN Mendukung UMKM Ciptakan Peluang Ekonomi Baru


Kamis, 12 Desember 2024 / 19:27 WIB
Rumah BUMN Mendukung UMKM Ciptakan Peluang Ekonomi Baru
ILUSTRASI. Selama 4 tahun berdiri sejak 17 Agustus 2020, Rumah BUMN SIG di Rembang telah mencatatkan total transaksi mencapai sebesar Rp 4,62 miliar serta mendampingi 495 UMKM yang mampu menyerap hingga 1.869 tenaga kerja lokal.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola PT Semen Gresik, anak perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG, berperan dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 

Sejak mulai beroperasi pada 17 Agustus 2020, RB Rembang telah mendampingi 495 UMKM dan turut berkontribusi dalam menciptakan 1.869 lapangan kerja lokal.

Program pendampingan yang mencakup pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital, dinilai memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan UMKM di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Semen Indonesia Tawarkan Precise Interlock Brick untuk Proyek 3 Juta Rumah​

Selama empat tahun berjalan, RB Rembang mencatatkan total transaksi senilai Rp 4,62 miliar, yang menunjukkan kontribusinya dalam mendukung perekonomian daerah melalui pengembangan usaha lokal.  

Salah satu UMKM binaan RB Rembang adalah Mina Food Rembang, yang dipimpin oleh Erlina Restu Winarsih (40). Erlina mengolah ikan barakuda menjadi produk makanan beku dengan merek Ayasea. Produk ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 dan diterima dengan baik di pasar lokal.  

Erlina menjelaskan bahwa produk Ayasea Frozen dibuat dari ikan barakuda pilihan dan hasil tangkapan laut pantura yang segar. Usaha ini juga telah memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau Good Manufacturing Practices (GMP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.  

Selama pandemi Covid-19, usahanya sempat menghadapi tantangan besar. Namun, dengan dukungan RB Rembang sejak 2020, Mina Food berhasil bertahan dan berkembang.

Baca Juga: Semen Baturaja Optimistis Menutup Tahun 2024 dengan Kinerja Positif

Selain Ayasea, Mina Food kini juga memproduksi makanan ringan dengan merek Prasna, seperti keripik ikan layur, keripik ikan bilis, dan sumpia abon ikan. 

Dalam sebulan, Mina Food mampu memproduksi ratusan kilogram produk dengan omzet mencapai belasan juta rupiah.  

Erlina menyebut bahwa edukasi dari RB Rembang mengenai pemanfaatan teknologi digital sangat membantu pengembangan bisnisnya. 

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa pencapaian Mina Food Rembang mencerminkan keberhasilan pendampingan UMKM oleh RB Rembang. 

"RB Rembang berperan sebagai inkubator bisnis yang mendukung UMKM melalui program pendampingan komprehensif. Kami berharap RB Rembang terus berkontribusi dalam menciptakan pengusaha lokal yang dapat mendukung perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja," kata Vita dalam siaran pers, Kamis (12/12/2024).  

Baca Juga: Efisiensi Biaya Makin Penting, Permintaan Pelumas Industri Tumbuh Positif Tahun Ini

Menteri BUMN, Erick Thohir, turut menyoroti pentingnya proses standardisasi dalam pengembangan UMKM. Menurutnya kolaborasi dengan industri yang lebih matang sangat dibutuhkan. Menuruntya, rumah BUMN memiliki peran strategis untuk membantu mengembangkan produk lokal yang memiliki potensi pasar lebih luas 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×