Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Saat ini, minuman kopi cincau bukanlah menu yang sulit ditemukan. Di pinggir-pinggir jalan kota-kota besar, gerobak kopi cincau sudah menjamur. Di Jakarta, salah satu brand yang menyajikan menu itu adalah Triple C Coffee.
Dede Barito adalah si pemilik usaha Triple C Coffee ini asal Jakarta. Dia menjalankan usaha ini pada awal 2013. Untuk memperluas bisnisnya, ia langsung menawarkan kemitraan usaha kala itu.
Saat ini gerai Triple C Coffee telah berjumlah 14 yang terletak di Jabodetabek. Menurut Dede, 13 gerai di antaranya adalah milik mitra, sedangkan satu adalah miliknya sendiri.
Minuman yang diusung Triple C Coffee sangat bervariasi. Secara keseluruhan, gerai ini memiliki 36 varian rasa minuman kopi cincau yang bisa dipilih konsumen. Beberapa yang menjadi andalannya adalah menu kopi cappucino, cincau dan aloe vera. “Keunggulan kami dari yang lain adalah jumlah varian rasa yang cukup banyak,” ucap Dede.
Menurut Dede, kompetitor memiliki varian rasa yang sangat sedikit. Bahkan banyak di antaranya yang hanya punya satu jenis rasa. Itu yang membuatnya percaya diri produknya bisa bersaing dengan yang lain.
Bagi yang tertarik memulai bisnis ini, Dede menawarkan dua paket kemitraan. Paket pertama seharga Rp 7 juta, dan paket kedua senilai Rp 9 juta. Beda kedua paket tersebut adalah, pada paket pertama, mitra tidak mendapatkan gerobak, sementara pada paket kedua mitra akan mendapatkannya.
Dan pada kedua paket tersebut, mitra akan mendapatkan peralatan operasional lengkap seperti blender dan cup sealer. Dengan demikian, yang diperlukan mitra hanyalah mencari lokasi usaha dan akan bisa langsung siap menjual minuman ini.
Dede menargetkan penjualan mitra bisa mencapai 40 gelas per hari. Ini berarti omzet sehari minimum adalah Rp 200.000. Dalam sebulan, omzet yang bisa diraih sebesar Rp 6 juta.
Untuk biaya pembelian bahan baku sekitar 50% dari omzet. Mitra wajib membeli bahan baku ke pusat di Jakarta. Sedangkan untuk karyawan, gerai minuman ini dapat dioperasikan hanya oleh satu orang.
Menurut perhitungan Dede, tingkat keuntungan bersih mitra per bulan bisa mencapai sekitar 30% hingga 40%. Sehingga, dengan omzet sekitar Rp 6 juta, laba bersih per bulan setidaknya sebesar Rp 1,8 juta. Dengan asumsi tersebut, mitra diperkirakan balik modal dalam tujuh bulan.
Dede menambahkan, di Jakarta saat ini persaingan untuk bisnis minuman terutama kopi cincau memang sudah cukup ketat. “Malah banyak yang menurunkan harga jual agar konsumen tertarik, jadi sudah nggak sehat,” ujarnya. Dengan demikian, Dede ke depannya akan memfokuskan untuk membuka kemitraan di daerah luar Jabodetabek.
Jika Anda tertarik untuk membuka usaha ini, silakan cermati penawarannya. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News