kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menengok peluang usaha produk skincare lokal Sheima


Jumat, 04 Juni 2021 / 15:56 WIB
Menengok peluang usaha produk skincare lokal Sheima


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Masa pandemi menjadi tantangan sekaligus peluang. Pandemi Covid-19 juga mengantar masyarakat lebih peduli kepada kesehatan tubuh, mulai dari menjaga daya tahan hingga perawatan tubuh dan kulit.

Satu produk yang kini wajib dibawa oleh individu dimanapun dalam kesehariannya ialah, hand sanitizer. Berkaca dari hal tersebut, Pemilik kosmetik lokal berlabel Sheima, Rina Nuruna tercetus ide membuat perawatan kulit yang cocok dan aman juga melindungi khususnya dari bakteri.

"Sheima hadir untuk mengajak para kaum wanita untuk lebih peduli akan diri sendiri, orang di sekitarnya dan lingkungannya. Sheima ingin mengajak para wanita aktif di luar memberi perawatan terbaik dalam melindungi kulit saat beraktivitas di luar ataupun di dalam ruangan," jelas Rina kepada KONTAN.

Resmi meluncur pada Februari 2021 lalu, Sheima memiliki dua varian produk. Tak hanya mengunggulkan anti bakteri dalam kandungannya, Rina menerangkan produk Sheima dibuat dengan bahan yang berasal dari alam.

Baca Juga: MS Glow Cosmetic siap bersaing dengan produk internasional

Untuk komponen produk Sheima mengandung tiga unsur. Pertama, berasal dari bahan alami yang berasal dari alam seperti dedaunan, akar,kayu hingga clay sehingga bekerja sangat baik dikulit sekaligus aman dikulit.

Kedua florals, yaitu mengekstrak kandungan bunga masuk ke dalam produk sebagai antibakteri. Ketiga, Sheima mengandung bahan dari buah-buahan.

"Kami membuat produk yang terbuat hingga 90% bahan natural di dalamnya. Selain itu produk kami bebas bahan berbahaya serta sudah terdaftar dan sangat aman digunakan bahkan food grade," jelasnya.

Adapun dua produk andalan Sheima tersebut ialah, Face Mist dan Body Serum. Untuk produk Face Mist Rina membandrol Rp 168.000 dan Body Serum berkisar Rp 80.000.

Terkait prodiksi, Rina menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Maklon yang terdaftar sebagai binaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan standar produksi serta SDM yang berkualitas.

Baca Juga: Kosmetik lokal Sheima meluncur dengan produk antibakteri

"Untuk menjaga kualitas produk saat ini kami memproduksi sesuai permintaan pasar, jika kebutuhannya tinggi kami membatasi memproduksi hingga 1000 pcs dalam satu hari," ungkap Rina.

Untuk pemasaran Rina memanfaatkan digitalisasi dalam memasarkan produk Sheima. Marketplace dan website resmi Sheima kini menjadi wadah pemasaran produk ke konsumen.

Lantaran baru mulai meluncur Februari kemarin, Rina menyebut cakupan konsumen Sheima kini baru datang dari Pulau Jawa dan Sumatra. Sayang untuk penjualan produk Rina tak dapat merinci berapa kini capaian yang telah diraih.

"Penjualan produk kami dalam sebulan Alhamdulillah sudah mencapai targetnya, mungkin karena kami juga baru mulai Februari ini jadi belum ada angka yang signifikan tetapi selalu ada peningkatan artinya masyarakat sudah mulai mengetahui produk Sheima ini," jelasnya.

Ke depan Rina akan terus melakukan pengembangan produk dengan riset dan analisa sesuai kebutuhan para wanita Indonesia khususnya. Untuk tahun ini, Rina belum terburu-buru untuk mengeluarkan produk baru.

"Kami masih fokus mengenalkan Sheima kepada masyarakat. Bicara tantangannya adalah Covid-19 ini, jadi agak sulit untuk menyebarkan secara offline," ujarnya.

Baca Juga: MBTO perluas kanal distribusi ke farmasi dengan menggandeng Penta Valent

Oleh karenanya, Sheima akan banyak terlibat dengan pasar digital. Dimana ke depan Rina akan fokus menggunakan platform digital. Jaringan reseller atau komunitas marketing juga menjadi bagian dari target Sheima melebarkan sayap.

Konsultan usaha Erwin Halim menilai, dengan pembeda dari produk lainnya perlu adanya edukasi kepada publik mengenai produk Sheima. Terlebih Sheima tergolong brand baru di kancah skincare lokal.

"Yang perlu dilakukan adalah menggunakan media sosial untuk pemasaran digital, kemudian perlu juga edukasi pelanggan dan berikan benefit-benefit dari produk, misalnya diskon dan lainnya," jelas Erwin.

Selain itu, Erwin juga menyarankan pebisnis harus fokus pada produk yang ada saat ini. Dimana branding produk sangat perlu bagi merek yang baru muncul. "Karena produk baru, perlu menonjolkan kelebihan dibanding merek kompetitor. Produk utama yang unik dan lebih baik dari kompetitor," imbuhnya.

Selanjutnya: Tidak boleh asal, ini ​4 Jenis kosmetik yang aman untuk ibu hamil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×