kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menengok Perjalanan HMNS Perfumery, Brand Lokal yang Siap Merangsek Pasar Global


Selasa, 15 Februari 2022 / 21:39 WIB
Menengok Perjalanan HMNS Perfumery, Brand Lokal yang Siap Merangsek Pasar Global
ILUSTRASI. HMNS Parfumery


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. HMNS Perfumery, brand parfum lokal Indonesia bakal meluncurkan produknya dalam gelaran Paris Fashion Week 2022 mendatang.

CEO & Founder HMNS Rizky Arief Dwi Prakoso mengungkapkan, banyak kerikil yang harus dilalui HMNS dalam perjalanannya di industri parfum tanah air. Rizky mengisahkan, ketertarikan masuk ke industri parfum salah satunya berawal dari keresahan pribadinya. 

Rizky mengakui dirinya sulit menemukan parfum yang cocok, padahal dalam pekerjaan sebelumnya ia diharuskan bertemu dengan banyak orang. Selain itu, belum ada parfum lokal yang bisa memimpin pasar. Industri parfum tanah air justru didominasi brand luar negeri. "Kemudian kita mulai riset pertama kali, oh ternyata saat itu kita melihat memang industrinya belum establish," kenang Rizky.

Selain kesulitan mencari perfumer atau orang yang ahli dalam bidang parfum, HMNS juga masih harus mencari mitra terpercaya untuk pemenuhan bahan baku botol parfum. Pada tahun 2019, HMNS melakukan pijakan perdana ke pasar dengan meluncurkan tiga produk sekaligus yakni Alpha, Beta dan Delta.

Baca Juga: Keren! Parfum Lokal HMNS Menembus Paris Fashion Week

Dari ketiga produk tersebut, Alpha jadi yang paling diminati konsumen. Kondisi ini pun membuat HMNS masih bisa bertahan untuk menelurkan produk-produk baru hingga saat ini.

Hingga saat ini, HMNS Perfumery bisa memproduksi 120 ribu hingga 150 ribu botol parfum per tahunnya. Adapun, produk-produk HMNS dibanderol dengan harga beragam mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per botolnya.

Rizky mengungkapkan, ada tantangan yang berbeda ketika awal merintis HMNS dan saat ini. "Kalau di awal kita ngerasa banget masih banyak jalan yang harus kita cari sendiri. Kita ngerasa saat itu industrinya masih sangat baru dimulai," ungkap Rizky.

Rizky mengungkapkan, saat ini industri parfum lokal pun kian bertumbuh. Ini terlihat dari mulai banyaknya brand parfum lokal yang bermunculan. Meski sudah sekitar tiga tahun berjalan, HMNS tak ingin berpuas diri.

Rizky mengatakan, sekitar 90% penjualan HMNS masih bersumber dari market online. Untuk itu, pihaknya berencana untuk membuka gerai offline. Menurutnya, parfum bukan merupakan suatu produk yang cukup mudah dibeli secara online. Untuk itu pihaknya siap melebarkan sayap dengan menjangkau market lebih luas.

Meski belum mau merinci belanja modal yang disiapkan, namun Jakarta dipastikan bakal menjadi salah satu kota yang disasar HMNS untuk pendirian gerai. Selanjutnya, pendirian gerai offline ditargetkan pada kota-kota besar lainnya.

Di sisi lain, HMNS bakal menjadi brand parfum Indonesia pertama yang merilis produk dalam ajang Paris Fashion Week 2022. Rizky mengungkapkan, momentum ini tidak dipandang sekadar sebuah capaian. Dengan bakal dirilisnya produk HMNS dalam ajang internasional diakui Rizky sebagai sebuah tahapan awal perjalanan HMNS ke depannya.

Baca Juga: Industri Parfum Lokal Semakin Semerbak Wanginya

"Ketika kita luncurkan produk kita di Paris kita selalu bilang ini bukan sebuah achievement, ini langkah yang mau kita ambil untuk bisa berkompetisi secara internasional," ungkap Rizky kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Adapun, produk yang diluncurkan yakni HMNS Ambar Janma atau Manusia Harum. Produk ini sendiri dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp 495 ribu per pcs. Sementara untuk harga internasional dibanderol sebesar Rp 2,5 juta per pcs.

Rizky menambahkan, untuk bisa bersaing di pasar internasional tentu bukanlah perkara mudah. Akan tetapi, pengalaman ini dinilai bakal memberikan gambaran dan peluang untuk bisa merangsek ke pasar global.

Rizky menambahkan, saat ini sendiri masyarakat Indonesia sudah mulai mengalami perubahan persepsi tentang produk lokal. Ini dinilai dapat menjadi kesempatan untuk kian mengembangkan industri tanah air.

Namun diakui, peran serta pemerintah selaku pemangku kebijakan masih dirasa perlu. Asal tahu saja, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor tanaman atsiri terbesar. Tanaman atsiri yang didominasi minyak nilam merupakan salah satu bahan baku parfum.

Kementerian Pertanian mencatat, produksi dalam negeri tahun 2021 sebesar 1.760 Ton Minyak Nilam (Angka Sementara), dengan wilayah produksi tersebar di Pulau Jawa, Pulau Sumatra dan Pulau Sulawesi dengan luas areal kurang lebih 18.273 Ha.

Adapun, untuk ekspor tanaman atsiri pada tahun 2021 mencapai 2.639 ton dengan nilai mencapai US$ 66,52 juta. Adapun, 7 negara yang mendominasi ekspor komoditas ini yakni India, Amerika Serikat, Prancis, Belanda, China, Singapura dan Spanyol.

Baca Juga: Viral Di TikTok, Yuk Coba Parfum Ini. Dijamin Wangi Seharian

Rizky mengungkapkan, kondisi saat ini lebih dipengaruhi kondisi pasar maupun industri dalam negeri yang belum bisa menyerap seluruh potensi yang ada.

"Selama ini belum ada yang membuat barang jadi dan market belum sesiap itu menerima barang jadi yang nilai tambahnya ada di Indonesia. Nilai tambahnya dalam bentuk brand itu," terang Rizky kepada Kontan.co.id, Kamis (10/2).

Adapun, melalui produk HMNS, Rizky mengharapkan produk lokal dapat kian dikenal oleh masyarakat baik di Indonesia maupun secara global. Selain itu, dengan komoditas minyak nilam yang dimiliki Indonesia, Rizky berharap ke depannya Indonesia dapat dikenal sebagai negara dengan brand parfum yang kuat.

"Mimpi HMNS tetap ya, Indonesia bisa dikenal sebagai salah satu negara yang bisa membuat brand parfum yang diakui tidak cuma sebagai sumber bahan mentah parfum," pungkas Rizky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×