kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Mengandalkan strategi pemasaran mulut ke mulut (2)


Rabu, 03 Juli 2013 / 13:55 WIB
Mengandalkan strategi pemasaran mulut ke mulut (2)
ILUSTRASI. NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

Pengalaman menggeluti bidang pemasaran selama 10 tahun menjadi bekal  Anita Feng sukses mengembangkan bisnis. Kini, di bawah bendera PT Royal Anugerah Famelindo, ia tak hanya menjajal usaha spa, tapi juga bisnis teknologi informasi hingga institut.

Ketika banting setir dari dunia profesional menjadi entrepreneur pada 2009, bisnis pertama yang dipilih Anita adalah usaha spa. Keputusan itu terbilang nekat, sebab ketika itu ia telah menduduki posisi  Marketing Head di sebuah perusahaan multinasional.

"Tapi, jabatan tinggi di bidang marketing tidak memuaskan saya. Itu tidak sesuai dengan passion saya yang ada di dunia entrepreneur," ujar lulusan S2 Prasetya Mulya Graduate School of Management ini.

Ia pun merogoh kocek Rp 150 juta untuk merintis usaha Royal Garden Spa and Reflexology. Modal itu dipakai untuk menyewa tempat kecil di kawasan Tebet, Jakarta, dan beberapa perlengkapan spa, dan merekrut terapis.

Sambutan masyarakat cukup baik. Hal ini membuat Anita semakin percaya diri. Usahanya pun kian berkembang, dan ia menambah cabang di Depok dengan menyewa ruko dua lantai. Di tempat ini, Royal Garden Spa tidak hanya melayani perawatan untuk refleksi. "Karena rukonya cukup besar, saya mulai memberikan perawatan untuk rambut dan facial," tutur perempuan kelahiran Solo, 32 tahun silam ini.

Dalam waktu singkat, ia kembali ekspansi dengan menyewa dua ruko tiga lantai di Depok. Cabang ini bahkan memberikan layanan spa yang lengkap. Anita mengaku, masyarakat sangat antusias. Buktinya, dalam enam bulan saja, cabang-cabang Royal Garden Spa sudah melayani 1.000 customer per bulan.

Tentunya, kunci keberhasilannya menggaet pelanggan adalah layanan yang bagus dan strategi pemasaran yang tepat. Inilah keunggulan Anita, yang sudah malang melintang di dunia marketing. Salah satu strategi mengembangkan usaha  yang ia pilih, yaitu dengan menawarkan kemitraan Royal Garden.

Menurutnya, konsep kemitraan selaras dengan visi Royal Garden Spa & Reflexology untuk menyediakan spa berkualitas dengan harga terjangkau di dekat rumah konsumen.

Apalagi, dengan konsep kemitraan bisa membantu membangun brand, sementara mitra bisa mendapat penghasilan. "Sebenarnya, kami bisa buka cabang sendiri, tapi butuh waktu lama untuk mencapai visi itu," tuturnya.

Adapun strategi pemasaran andalan Anita sejak awal membuka bisnis, yakni word of mouth alias pemasaran dari mulut ke mulut. "Inilah kekuatan kami. Banyaknya permintaan untuk bermitra juga datang dari strategi word of mouth ini," ucapnya. Strategi ini didukung pula dengan digital activation, khususnya melalui internet.

Namun, kata Anita, sejatinya, strategi pemasaran itu harus didukung kualitas layanan. Makanya, ia mengusung keramahtamahan Jawa Tengah agar konsumen merasa nyaman berada di tempat spa. "Dengan tutur bahasa yang halus dari karyawan, kami berusaha konsumen tidak komplen," katanya.

Anita bilang, jika ada sedikit saja keluhan dari konsumen, tim manajemen  akan rapat berjam-jam untuk mencari solusi. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×