kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,35   1,71   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengangkut rezeki dari bisnis pindahan barang


Jumat, 13 April 2012 / 15:14 WIB
Mengangkut rezeki dari bisnis pindahan barang
ILUSTRASI. Kilang minyak Pertamina. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Tri Adi

Usaha jasa pindahan menjanjikan lantaran semakin banyak orang tak mau repot saat mau pindahan rumah atau kantor. Empat tahun terakhir, jasa pindahan profesional makin marak. Sebagian besar pasarnya adalah kalangan menengah atas.

Potensi usaha jasa pindahan yang menyasar segmen menengah atas masih terbuka lebar. Sebab, di segmen ini, aktivitas tak sekadar mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain, melainkan juga memindahkan dan mengangkut barang dengan aman.

Tengok saja jumlah mitra Raja Pindah yang terus bertambah sejak menawarkan kerja sama waralaba pada Agustus 2011. Saat itu, Raja Pindah baru memiliki tiga cabang. Kini, perusahaan yang berbasis di Surabaya ini memiliki 13 mitra

di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), dan tujuh mitra di Semarang, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Jambi, dan Lampung.

Panca Firdaus, Business Development Manager Raja Pindah, mengatakan, potensi bisnis pindahan masih besar. Sebab, banyak orang yang tidak mau direpotkan dengan urusan pindahan. “Orang yang mau pindah itu mesti merapikan dan mengepak barang, lantas mengangkut dan menurunkan barang, selanjutnya merapikan kembali. Ini pekerjaan yang sangat melelahkan,” paparnya.

Jenis orang yang tidak mau repot ini biasanya menggunakan jasa pindahan full services. Dengan menggunakan jasa ini pengguna jasa tinggal terima beres dengan membayarkan uang jasa.

Mahfud Hidayat, pemilik Japa Movers, bilang bahwa orang yang tidak mau repot dalam urusan pindahan semakin banyak. “Dulu, jasa ini hanya dimanfaatkan oleh konsumen kelas atas atau ekspatriat. Tapi, sejak empat tahun terakhir, segmen menengah mulai menggunakan jasa ini,” paparnya. Baik Raja Pindah maupun Japa Movers sepakat, saat ini mayoritas (70% –80%) pengguna jasa ini merupakan penghuni perumahan dan apartemen. Sisanya merupakan konsumen pindahan kantor atau instansi.

Yulianti Ekasaputri, pegawai administrasi Mitra Mover, mengatakan bahwa dalam seminggu, paling tidak pihaknya mendapatkan orderan pindahan dua kali hingga tiga kali. Omzetnya sekitar Rp 9 juta per minggu atau sekitar Rp 36 juta per bulan. “Biaya jasa ini terbilang cukup mahal. Risiko pekerjaan ini juga tinggi, yakni menghindari kerusakan barang. Selain itu, biaya kemasan atau material pengepakan juga mahal,” ujarnya.


Tentukan muatan

Dalam bisnis jasa pindah profesional, tarif dihitung berdasarkan volume barang atau muatan dengan menggunakan satuan per meter kubik (m³). Dalam penawaran layanan, sebaiknya Anda memberikan persyaratan minimal volume barang. Para pelaku jasa pindah biasanya mengenakan persyaratan minimal 10 m³ per order.

Sebelum mengerahkan tenaga kerja ke lokasi, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu ke pemberi order. Tujuannya untuk menghitung bobot muatan. Dengan begitu, Anda bisa menentukan armada apa yang digunakan dan jumlah tenaga kerja yang dikerahkan.

Untuk mendapatkan calon pengorder memang gampang-gampang susah. “Paling efektif memakai media internet untuk promosi dan memiliki website sendiri,” ujar Yulianti. Maklum, pengguna jasa pindah profesional biasanya kelompok menengah atas yang punya akses internet untuk mencari informasi. Nah, untuk meyakinkan calon klien, berilah alamat dan kontak yang jelas serta foto-foto layanan yang Anda berikan.

Yulianti bilang, selama tiga tahun berdiri, Mitra Mover hanya mengandalkan media online sebagai media promosi. Hasilnya, sudah ada ratusan klien yang memakai jasa Mitra Mover. Selain itu, ada lebih dari 35 perusahaan yang menggunakan jasa pindahan ini, di antaranya L’Oreal Indonesia, Malaysia Airlines, Andalan Finance, Bank Mega, dan Intercontinental Bali Resort.

Sementara itu, selain menggunakan media online, Japa Movers juga menggunakan media offline seperti membagi brosur dan kartu nama. “Misalnya, ketika dapat order di kantor, kami juga membagi brosur dan kartu nama,” kata Mahfud yang sebelumnya cukup lama bekerja sebagai tenaga pemasaran di perusahaan pindahan profesional.

Bila tertarik membuka usaha ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka usaha secara mandiri seperti Mitra Mover dan Japa Movers atau menjadi mitra waralaba dari Raja Pindah.


Usaha mandiri

Untuk membuka usaha jasa pindahan secara mandiri, modal yang Anda siapkan tidak terlalu besar. Paling tidak, Anda harus memiliki tempat usaha dan armada roda empat seperti jenis pikap. “Bila memiliki lokasi sendiri tentu akan bisa menekan biaya sewa lokasi. Luasnya paling tidak 20 meter persegi (m²),” kata Mahfud. Untuk membeli mobil bak terbuka, paling tidak Anda harus menyiapkan dana Rp 100 juta. Sebagai langkah awal, Anda cukup memiliki satu unit kendaraan. Sebenarnya, menggunakan mobil bekas pun tidak masalah.

Yulianti bilang, bila nanti ada order pindahan yang tidak memungkinkan menggunakan mobil bak terbuka, Anda cukup memanfaatkan jasa penyewaan truk. Untuk area Jakarta, tarif sewa truk sekitar Rp 600.000 per hari.

Selain armada dan lokasi, Anda juga harus menyediakan dana sekitar Rp 8 juta untuk membeli satu unit komputer yang terkoneksi dengan internet, alat tulis, perlengkapan kantor, dan media promosi.

Dalam sebulan, para pelaku jasa pindahan mendapatkan delapan hingga 10 order pindahan. Untuk jasa pindahan kantor, rumah, ruko, dan apartemen, rata-rata tarifnya

Rp 150.000 hingga Rp 225.000 per m³. Biaya tersebut sudah termasuk pengepakan, transportasi, tenaga kerja, bongkar muat, dan penataan kembali di tempat tujuan.

Rata-rata bobot barang dari klien mulai 20 m³ atau 30 m³. “Sekali order, total tarifnya rata-rata Rp 4,5 juta,” ujar Yulianti. Artinya, bila dalam sebulan ada delapan hingga 10 order, omzet yang didapat mencapai Rp 36 juta hingga Rp 45 juta per bulan.

Pengeluaran per bulan antara lain untuk belanja material atau kemasan yang nilainya sekitar 25% dari omzet setiap bulan. Material pengepakan barang itu antara karton boks, Styrofoam, wrapping paper atau kertas pembungkus, blanket atau selimut, stretch film, dan bubble pack. “Belanja material kemasan barang cukup banyak karena semua itu disesuaikan dengan jenis barang yang akan dibungkus,” ujar Mahfud.

Misalnya, karton boks digunakan untuk mengepak pakaian, buku, file, kertas, barang pecah belah, dan barang-barang kecil lainnya supaya tidak tercecer. Wrapping paper atau kertas pembungkus digunakan sebagai penyekat antar-barang, biasanya untuk barang-barang pecah belah seperti piring, gelas, dekorasi kristal dan sejenisnya sebelum dimasukkan ke karton boks. Blanket atau selimut digunakan untuk membungkus barang-barang, seperti mebel dan sofa.

Strech film merupakan plastik pembungkus yang mudah merekat yang berfungsi untuk membungkus barang-barang seperti kasur, bantal, dan sejenisnya yang mudah menyerap air, sehingga barang-barang tersebut benar-benar terhindar dari basah. Dalam pekerjaan pengepakan, bubble pack berfungsi untuk melindungi barang-barang elektronik seperti televisi, komputer, kulkas dari lecet dan kerusakan akibat benturan atau gesekan. “Semua itu dimanfaatkan untuk menghindari kerusakan seperti lecet pada barang saat dipindahkan,” tandas Mahfud.

Biaya tetap per bulan adalah gaji empat karyawan tetap mulai Rp 800.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan. Adapun tarif pasaran karyawan freelance sekitar Rp 150.000 per delapan jam. Biasanya, untuk pindahan barang dari dan ke apartemen, kebutuhan tenaga kerjanya sekitar empat orang. Biaya transportasi sekitar Rp 1,6 juta. Sewa lokasi usaha Rp 2,5 juta dan biaya untuk membayar listrik, air, dan telepon Rp 500.000.


Kerja sama kemitraan

Mau cara mudah terjun ke bisnis ini? Raja Pindah menawarkan tiga paket kerja sama. Pertama, paket investasi Rp 65 juta. Dengan paket ini, mitra mendapatkan lima tahun lisensi merek dagang Raja Pindah, dua unit meja kerja dan kursi, satu set komputer server dilengkapi dengan software terintegrasi dan sistem tracking & tracing, printer, 15 set seragam, aneka stationery, dua spanduk, dua standing banners, promo flyers 5.000 lembar, material packing awal untuk displai, pelatihan operasional bagi calon mitra dan karyawannya, serta supervisi selama satu bulan pertama.

Selain itu, ada juga paket Rp 50 juta dan Rp 30 juta. Yang membedakan dua paket ini adalah jumlah beberapa fasilitas. Misalnya, jumlah seragam dan jumlah flyer. “Bila calon mitra sudah memiliki meja kursi dan komputer, biaya investasi bisa dikurangi,” kata Panca yang enggan memerinci persentase dana masing-masing fasilitas tersebut. Tapi, untuk menjadi mitra Raja Pindah, Anda harus memiliki lokasi usaha sekitar 20 m², armada roda empat, dan enam tenaga kerja.

Panca bilang tenaga kerja meliputi satu administrasi, satu sales, dan empat packer. “Harus ada packer tetap, bila ada order pindahan besar baru menggunakan tenaga tambahan,” katanya. Dalam sebulan, total gaji karyawan bisa mencapai

Rp 7 juta. Biasanya, Mitra Raja Pindah mendapatkan rata-rata 10 order pindahan dalam sebulan dengan omzet sekitar Rp 30 juta. Margin labanya bisa mencapai lebih dari 30%.

Syarat sebagai mitra, Anda wajib berbelanja material pengepakan ke Raja Pindah. Selain itu, setelah dua bulan menjalankan usaha ini, Anda wajib menyetor royalty fee sebesar Rp 1,5 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×