kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.915   -13,08   -0,19%
  • KOMPAS100 1.006   -1,66   -0,16%
  • LQ45 770   -2,65   -0,34%
  • ISSI 227   0,04   0,02%
  • IDX30 397   -2,33   -0,58%
  • IDXHIDIV20 458   -3,82   -0,83%
  • IDX80 113   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 113   -1,15   -1,01%
  • IDXQ30 128   -0,88   -0,68%

Mengatur cuan dari perbedaan masa panen (2)


Senin, 19 Mei 2014 / 14:35 WIB
Mengatur cuan dari perbedaan masa panen (2)
ILUSTRASI. Kantor PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/07/2020


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Rizki Caturini

Sentra produksi tanaman hidroponik di Parung, Bogor  ini sudah eksis sekitar 20 tahun. Namun nama Parung 546 belum setenar taman buah Mekar Sari yang sama-sama berlokasi di Kota Bogor. Sekilas, tempat sentra tanaman hidroponik ini memang tidak mencolok. Jika dilihat dari jalan raya, gerbang sentra ini memang tidak menonjolkan bahwa ada area pertanian yang luas dan asri di dalamnya.

Para pekerja di sana, rata-rata tinggal di daerah Ciputat dan Bogor. Yudi Supriyono, salah satu petani hidroponik di sentra ini mengatakan, untuk satu area kebun sayuran hidroponik tidak memerlukan banyak tenaga kerja, karena tanaman tidak setiap hari panen. Jadi masing-masing jenis sayuran ada periode panen tersendiri dan memiliki jeda waktu panen yang berbeda-beda pula.

Proses penanaman sayuran hidroponik secara garis besar terdiri dari tiga tahapan. Yudi bilang, menanam tanaman hidroponik itu relatif tidak sulit asal sabar. Pertama, pada tahap penyemaian bibit, bibit disemai selama 15 hari. Setelah tumbuh kecambah, akar tanaman dibalut dengan rokul, semacam kain untuk menyerap nutrisi dan air. Tahap terakhir adalah pengembangan atau pembesaran tanaman. Dalam tahap ini  kecambah atau tanaman yang masih kecil dipindahkan ke area lain yang lebih luas sampai siap panen. Untuk bayam merah, bayam hijau, sawi, dan pakcoy, waktu panen sekitar satu bulan, sementara tomat lebih lama yakni 4 bulan.

Selama ini benih tanaman dipasok dari Jawa Timur.  Sarmin, petani tanaman hidroponik lainnya mengatakan, selain dari Jawa Timur, dia juga membeli bibit dari toko-toko pertanian di sekitar Bogor. Kecuali untuk benih tanaman selada, untuk mempertahankan kualitas, benih selada disuplai dari importir yang mendapat benih dari Belanda.

Sebab, benih selada dari Belanda itu lebih bagus, karena lebih tahan lama dan disukai banyak konsumen. "Terutama permintaan banyak datang dari hotel-hotel dan rumah makan untuk sayuran selada ini," kata Sarmin.

Meski sama-sama menanam tanaman hidroponik, sistem penanaman yang dilakukan Sarmin dan Yudi memiliki perbedaan. Sarmin menanam di tempat yang khusus untuk masing-masing tanaman sehingga memerlukan area lebih luas. Selain itu, media tanamnya adalah rokul atau sejenis kain yang bisa menyerap nutrisi. Sementara, Yudi menanam sayuran pada wadah yang disebut hidroponik kit. Dalam satu set hidroponik kit bisa ditanam bayam dan kangkung bahkan tomat. Dan media tanamnya adalah arang sekam.

Harga jual tiap sayuran relatif sama. Rata-rata seharga Rp 10.000 per pak. Namun, lantaran bibit selada didatangkan dari luar negeri, harga jualnya bisa lebih tinggi sekitar Rp 13.000 per pak.    

Adapun untuk permintaan, Sarmin dan Yudi mengaku tidak bisa memastikan kapan momen-momen kebutuhan sayuran dan buah akan lebih tinggi dari biasanya. Ada kalanya permintaan sayuran sedang sedikit. Namun jika permintaan sedang banyak, para petani sering kewalahan untuk mememuhi permintaan yang ada.                    

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×