kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengecap laba dari kuliner khas Jepang


Jumat, 23 Agustus 2013 / 12:46 WIB
Mengecap laba dari kuliner khas Jepang
ILUSTRASI. Pekerja cargo membawa Envirotainer berisi vaksin jadi COVID-19 AstraZeneca hibah dari Pemerintah Inggris setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.


Reporter: Noor Muhammad Falih, Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bento merupakan makanan khas Jepang yang biasa dijadikan bekal makanan anak-anak sekolah. Namun, kini, sajian bento juga mudah dijumpai di berbagai kota besar dunia, juga di Tanah Air.

Banyak pelaku usaha kuliner yang menawarkan sajian itu. Salah satunya Zu Bento yang berlokasi di Yogyakarta. Di bawah bendera Bedi Miracle Corporation (BMC), gerai bento tersebut mulai beroperasi Juni 2011.

Franchise Manager BMC Diah Nurvanti menjelaskan, Zu Bento menjual aneka menu khas Jepang, seperti chicken teriyaki, chicken egg roll, chicken katsu, chicken finger, dan ekado. Harganya berkisar Rp 5.000 hingga Rp 17.000 per porsi.

Dari harga segitu bisa ditebak, bahwa Zu Bento menyasar kelas menengah ke bawah. Namun Diah mengklaim, produknya memiliki kualitas rasa yang sama dengan produk sejenis yang dijual lebih mahal. Selain itu, kata Diah, Zu Bento berada di bawah naungan BMC yang sudah berpengalaman bermain di bisnis kuliner selama 13 tahun.

Sejak awal berdiri, Zu Bento langsung menawarkan waralaba. Kini, ada total 12 gerai Zu Bento yang tersebar di Yogyakarta, Sragen, Tuban, Bojonegoro dan Madiun. Rinciannya, empat gerai milik pusat, sisanya kepunyaan mitra.

Berminat menjajal usaha ini? Siapkan investasi Rp 273 juta. Mitra akan mendapat peralatan masak, bahan baku untuk berjualan selama sebulan, renovasi tempat dan franchise fee selama 5 tahun. Mitra wajib menyediakan tempat minimal 100 m².

Nantinya, setelah lima tahun, mitra wajib membayar Rp 50 juta untuk franchise fee lima tahun berikutnya.

Royalti 5%

Mengacu pada gerai yang sudah ada, Diah bilang, omzet bulanannya mencapai Rp 90 juta. Dengan keuntungan bersih hingga 40%, mitra diharapkan bisa balik modal dalam waktu delapan bulan. Asal tahu saja, mitra wajib membayar royalti sebesar 5% dari omzet bulanan.

Diah menargetkan, hingga penghujung tahun ini akan ada tambahan 20 gerai baru Zu Bento. Untuk itu, pihaknya sudah beberapa kali menggelar promo diskon untuk biaya franchise fee. Demi menjawab permintaan calon mitra yang punya modal terbatas, BMC juga sedang menggodok paket investasi baru yang nilainya di bawah Rp 200 juta.

Pengamat waralaba, Levita Supit menilai, prospek kuliner bento menjanjikan. Respon masyarakat terhadap makanan ini sangat bagus, terutama dari anak muda. Tetapi, perlu digarisbawahi, untuk mencapai target omzet Rp 90 juta, mitra harus bekerja keras. “Target itu bisa saja dicapai, tapi pemilihan lokasi harus diperhatikan,” paparnya.

Menurut Levita, saat ini, kebanyakan bisnis bento masih berkiblat pada Hoka-Hoka Bento. Pemilik usaha boleh saja mengikuti jejak sukses restoran tersebut, tetapi harus tetap menonjolkan ciri has. "Jika meniru, pasti akan kalah, mengingat harga Hoka-Hoka Bento tidak terlalu mahal," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×